SEMARANG, KOMPAS.com - Polda Jawa Tengah (Jateng) memeriksa sembilan saksi kasus dugaan korupsi hibah tanah yang melibatkan PNS Bapenda Kota Semarang Iwan Boedi Prasetijo di Kecamatan Mijen, Kota Semarang.
Seperti diketahui, Iwan Boedi yang merupakan salah satu saksi kasus tersebut ditemukan tewas dengan anggota tubuh tak utuh di Kawasan Pantai Marina Semarang.
Dirreskrimsus Pola Jateng Kombes Pol Dwi Subagio mengatakan, polisi masih melakukan penyelidikan lanjutan setalah anggaran sertifikasi hibah tanah dilakukan pada 2010.
"Kita lakukan penyelidikan periode 2011 hingga 2021 soal dugaan kasus korupsi hibah tanah di Kota Semarang," jelasnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (4/11/2022).
Baca juga: Polisi Belum Menemukan Unsur Korupsi pada Kasus Pembunuhan ASN Semarang Iwan Boedi
Sampai saat ini, Polda Jateng telah memeriksa sembilan saksi dari unsur pemerintahan dan non-pemerintahan.
"Kita sudah panggil saksi baik dari internal Pemerintah Kota Semarang dan pihak luar terkait hibah tanah itu," ujarnya.
Selain itu, dokumen audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang melaporkan laporan keuangan Pemkot Semarang tahun 2010 juga tergolong wajar.
"Laporan keuangan Pemkot Semarang tahun 2010 juga tergolong wajar," imbuhnya.
Dia menjelaskan, terdapat anggaran Rp 3,5 miliar untuk sertifikasi alih lahan di Kecamatan Mijen yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang belum terserap seluruhnya.
"Dari anggaran Rp 3,5 miliar yang terserap itu hanya Rp 400 Juta," ujarnya.
Dia menyebut, anggaran Rp 400 juta itu sudah digunakan untuk pembelian alat ateka. Untuk dana yang lain sudah kembali ke kas negara.
"Jadi tidak terserap dan kembali ke negara. Penyebabnya tidak diserap. Kalau dari atas gitu," paparnya.
Meski belum menemukan unsur pidana korupsi pada sertifikasi hibah tanah tersebut, pihaknya masih melakukan penyelidikan hingga ada titik terang.
Baca juga: Mengadu ke Jokowi, Anak Iwan Boedi: Almarhum Korban Manusia Serakah dan Tak Punya Nurani
"Kita tetap lakukan penyelidikan," ujarnya.
Seperti diketahui, Iwan Boedi ditemukan tewas di Kawasan Pantai Marina, Kota Semarang dengan keadaan tubuh yang tidak utuh atau mutilasi.
Lebih dari satu bulan, kasus pembunuhan Iwan Boedi masih belum ada titik temu. Sebelumnya, Panglima TNI Andika Perkasa menyebut jika ada anggota TNI yang diperiksa soal kasus Iwan Boedi.
Pihak keluarga juga sudah berkirim surat ke Istana Negara yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dana pejabat tinggi lain.
Melalui surat tersebut, pihak keluarga berharap presiden memberi perhatian kepada kasus Iwan Boedi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.