Benda lain yang disimpan di museum ini adalah seragam yang digunakan TNI dalam peperangan, kendaraan perang, dokumentasi perjuangan TNI, data, dan foto-foto pahlawan Indonesia.
Benda-benda bersejarah ini dikelompokan sesuai dengan kejadian peristiwa, seperti peristiwa pertempuarn Lima Hari di Semarang dan Gerakan G 30 September.
Museum juga mengkoleksi sejumlah lukisan-lukisan Pangeran Diponegoro.
Lukisan tersebut secara runtut menceritakan kisah Pengeran Diponegoro sejak bayi hingga dewasa, termasuk kisah perjuangan dan pengorbanannya melawan penjajah.
Pakaian Pangeran Diponegoro juga ikut dipamerkan dalam museum ini.
Alih Fungsi Museum Mandala Bhakti
Museum Mandala Bhakti merupakan bangunan yang pernah mengalami beberapakali perubahan fungsi.
I Kuhr E dan van Leeuwen, arsitek yang membangun gedung ini seebagai Raad van Justite atau Pengadilan Tinggi Negeri untuk golongan orang Eropa di Semarang pada tahun 1906.
Gedung ini pernah diduduki oleh Belanda sampai beralih ke tangan Jepang, menjadi Kantor Polisi Militer Jepang.
Pada saat itu, para pemuda Indonesia di Semarang sedang memperjuangkan Indonesia merdeka. Akhirnya, mereka bisa mengambil alih gedung dan menggunakan sebagai gedung pemuda juang.
Baca juga: Menengok Jejak Perjuangan Bangsa di Museum Mandala Bhakti Semarang
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.