Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi Temukan Satu Keluarga Hanya Makan Nasi dan Garam

Kompas.com - 03/11/2022, 21:17 WIB
Farid Assifa

Penulis

KOMPAS.com - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi menemukan satu keluarga di Kampung Sukamanah, Desa Cigelam, Kecamatan Babakan Cikao, Purwakarta, Jawa Barat, hanya makan dengan nasi dan garam.

Keluarga tersebut hidup di rumah bedeng yang berada di lahan milik Jasa Marga berdekatan dengan jalan tol.

Fenomena kemiskinan itu ditemukan Dedi saat dia melakukan blusukan sebagaimana biasanya.

Awalnya, Dedi masuk ke sebuah rumah bedeng yang tidak layak huni; Kemudian ia bertanya kepada penghuni rumah tersebut.

"Sudah pada makan belum?" tanya Dedi saat masuk ke rumah tersebut dilansir Kompas.com dari YouTube Kang Dedi Mulyadi.

Baca juga: Kisah Polisi di Bireun Dirikan Belasan Rumah untuk Warga Miskin, Bermula Jual Motor hingga Dirikan Komunitas

Keluarga tersebut baru saja makan nasi dengan lauk potongan mentimun yang dimasak bumbu cikur.

Menurut sang ibu, Mimin, ia baru hari ini makan dengan lauk seperti itu, biasanya mereka hanya makan nasi dengan garam atau penyedap rasa.

Sehari-hari keluarga tersebut hidup dari penghasilan kepala keluarga, Agus Deni, yang berjualan minuman keliling di pasar malam dan acara hiburan. Dalam satu hari mereka biasa mendapatkan uang Rp 20.000 hingga Rp 50.000.

"Hujan terus jadi lagi sepi, paling bawa uang Rp 20.000 hingga Rp 50.000 sehari. Itu juga sudah habis untuk beli beras," katanya.

Saat ini Agus dan Mimin masih menghidupi dua anaknya yang masih kecil, satu di antaranya sudah bersekolah SD. Sementara anak paling besar bekerja sebagai tukang parkir di rest area dengan penghasilan Rp 30 ribu per hari.

"Sehari parkir kadang dapat Rp 70.000, dipotong uang kas karang taruna Rp 30 ribu. Itu uangnya untuk bantu beli makan," ucap Mimin.

Kang Dedi kemudian mengecek kondisi dapur keluarga tersebut. Benar saja mereka tidak memiliki bahan pokok seperti beras dan lauk pauk. Bahkan gas untuk memasak dan air galon dalam kondisi habis.

Kondisi rumah keluarga tersebut pun memprihatinkan. Mereka tinggal di sebuah bedeng beralaskan tanah, berdinding triplek dan kain sarung.

Dikonfirmasi via sambungan telepon, Kamis (3/11/2022), Dedi Mulyadi mengatakan bahwa rumah bedeng yang berada di pinggir tol tersebut sebanyak 18 unit, termasuk yang ditempati Mimin dan keluarganya.

Menurut Dedi, sebagian penghuni bedeng itu berasal dari daerah sekitar Purwakarta, seperti Karawang. Namun Mimin sendiri adalah asli warga Purwakarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Regional
Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com