KOMPAS.com - M Soewardi (48), tewas setelah tertembak peluru nyasar anggota polisi di Pos Lalu Lintas Perempatan Tanjungpura Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Rabu (2/11/2022) siang.
Soewardi diketahui sebagai warga Pontianak Timur yang merupakan karyawan perusahaan sawit di kabupaten Sanggau.
Bersama istri dan tiga anaknya, Soewardi tinggal di Jalan Nyi Ageng Serang, Gang Tengkawang 5/6, Kelurahan Tanjung Hulu, Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
Jenazah Soewardi tiba di rumah duka pada Rabu malam. Tak hanya keluarga inti, para tetangga dan kerabat juga meneteskan air mata saat jenazah Soewardi yang ada dalam peti perlahan diangkat dari ambulans untuk dibawa masuk ke rumah duka.
Baca juga: Warga di Pontianak Tewas Terkena Peluru Nyasar, Polisi yang Bersihkan Senjata Terancam Dipecat
Tarigan, kakak ipar Soewardi mengatakan Soewardi menikah dengan adiknya dan memiliki tiga orang anak. Sehari-hari, Soewardi tercatat sebagai karyawan perusahaan sawit di Sanggau.
Dikutip dari Tribun Pontianak, sejak Rabu sore, rumah duka mulai dikunjungi pelayat. Tenda empat tiang juga terpasang di depan rumah duka dan berjejer karangan bunga ucapan belasungkawa.
Jenazah Soewardi tiba di kediaman pukul 19.24 WIB usai dilakukan otopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Anton Soedjarwo Pontianak.
Satu di antara pelayat, Sri Rahmawati menuturkan dirinya mengenal sosok almarhum lebih dari sepuluh tahun, tepatnya sejak almarhum Soewardi mulai tinggal di dekat rumahnya.
“Sudah ada lebih dari 10 tahun. Sudah lama di sini sejak 2010,” ujar Sri Rahmawati.
Baca juga: Detik-Detik Pengemudi Mobil di Pontianak Tewas Tertembak Peluru Nyasar Polisi yang Bersihkan Senjata
Soewardi merupakan pria yang dikenal ramah kepada tetangga dan sosok ayah yang baik serta setia bagi keluarganya.
“Baik orangnya, bagus, ramah, baik sama anak-anaknya, sama istrinya juga baik, setia,” ucapnya.
Sri Rahmawati mengaku sangat terkejut saat mendapatkan informasi atas musibah yang menimpa Soewardi.
Ia bercerita mendapatkan informasi tersebut saat dirinya pulang ke rumah pukul 14.30 WIB usai menemani anaknya.
“Sayakan lagi di luar, saya balik, tetanga sudah berkerumun di situ (depan rumah almarhum) sama polisi,” ungkapnya.
Baca juga: Polisi Tembak Warga di Pontianak Terancam Hukuman Maksimal 5 Tahun Penjara
Sri mengatakan warga yang tinggal di lingkungan rumah Soewardi cukup akrab dan sudah seperti keluarga besar.