AMBON, KOMPAS.com - Polri dan TNI terus melakukan penertiban aktivitas tambang liar di kawasan Gunung Botak, Kabupaten Buru, Maluku.
Meski begitu, upaya penegak hukum tak kunjung membuat para penambang ilegal berhenti beraktivitas.
Baca juga: PDI-P Maluku Pastikan Tidak Ada Konflik Internal Usai Pergantian Ketua DPRD
Penegak hukum berulang kali membakar tenda dan peralatan milik penambang ilegal di kawasan tersebut.
Ribuan penambang ilegal pun dipaksa meninggalkan Gunung Botak, tetapi setelah itu mereka kembali beraktivitas.
Terkait persoalan yang terjadi di kawasan Gunung Botak itu, Polda Maluku pun angkat bicara.
Kepala Bidang Humas Polda Maluku Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat mengakui aktivitas penambangan illegal di kawasan Gunung Botak sulit dihentikan.
Alasannya, belum ada kebijakan dari pemerintah untuk mengosongkan kawasan tersebut dari aktivitas penambang illegal.
“Jadi begini saya sudah katakan dari dulu selama tidak ada satu pun kebijakan yang jelas terkait dengan Gunung Botak maka selama itu akan terjadi kucing-kucingan antara penambang dengan aparat,” kata Roem kepada Kompas.com, Rabu (2/11/2022).
Roem mengungkapkan, aktivitas penambangan illegal di Gunung Botak masih terus terjadi karena banyak jalan tikus yang digunakan penambang untuk masuk ke wilayah itu.
Di sisi lain, kata Roem, butuh personel yang tak sedikit jumlahnya untuk menghentikan penambangan ilegal di kawasan itu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.