Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kecewa, Pemkot Semarang Kalah dengan Ormas soal Pembangunan Jembatan Sungai Beringin

Kompas.com - 02/11/2022, 15:12 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Warga Tambaksari RT 006 RW 007 Kelurahan Mangkang Wetan, Kota Semarang kecewa karena pemerintah menunda pembangunan jembatan Sungai Beringin Semarang.

Ketua RT 006 RW 007 Tambaksari, Kusairi mengatakan, pembangunan jembatan tersebut penting bagi warga Tambaksari untuk akses ke luar.

"Kalau tidak jadi dibangun anak sekolah dan warga RT 006 Tambaksari tak bisa lewat," jelasnya saat ditemui di lokasi, Rabu (2/11/2022).

Baca juga: Pemkot Semarang Memutuskan Tak Melanjutkan Normalisasi Jembatan Sungai Beringin Setelah Dihadang Ormas

Tidak adanya jembatan, membuat warga terpaksa melalui jalan yang tak layak ketika beraktivitas ke luar Tambaksari maupun ke dalam Tambaksari.

"Kita hanya minta ada pembangunan jembatan gitu aja," paparnya.

Dia menjelaskan, jalan yang berlumpur tersebut merupakan akses satu-satunya untuk warga Tambaksari. Tak terhitung warga yang jatuh di jalan tersebut.

"Banyak yang jatuh, ini hanya akses satu-satunya. Kalau hujan jalannya tak bisa dilalui karena masih tanah," imbuhnya.

Kusairi mengklaim, semua warga RT 006 Tambaksari sudah menyetujui pembangunan jembatan di Sungai Beringin karena membantu akses warga.

"Kalau tak ada jembatan kita lewatnya mana. Ini adalah akses jalan satu-satunya," ujarnya.

Hal yang sama dikatakan Indayah, warga Tambaksari yang lain. Harapannya pupus setelah Pemerintah Kota Semarang memutuskan menunda pembangunan jembatan Sungai Beringin di RW 007 Tambaksari.

"Kalau tak dibangun jembatan saya lewat mau pakai apa? Apa hari pakai kapal? Kan tidak bisa," kata warga RT 006 Tambaksari itu.

Dia sebagai penjual ikan yang setiap hari ke pasar sering nangis saat melalui jalan akses ke RT 006 Tambaksari yang masih berupa tanah tersebut.

"Saya ke pasar itu pukul 23.00 WIB, melihat jalannya seperti ini saya sering menangis. Saya hanya berharap agar jembatan ini bisa dibangun," imbuhnya.

Baca juga: Diadang Ormas, Satpol PP Kota Semarang Terpaksa Mundur saat Melakukan Penertiban Normalisasi Sungai Beringin

Sebelumnya, Pemerintah Kota Semarang memutuskan tak melanjutkan pembangunan jembatan di Sungai Beringin, Kota Semarang. Keputusan tersebut diambil setelah penertiban lokasi normalisasi Sungai Beringin, Satpol PP Kota Semarang diadang ormas dan beberapa warga.

Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto mengatakan, Pemerintah Kota Semarang telah memutuskan untuk tidak membangun jembatan tersebut.

"Berisiko mending proyek tersebut ditinggal," jelasnya saat ditemui di lokasi.

Baca juga: Ricuh, Dua Ibu-ibu dan Anggota Ormas Adang Penertiban Lahan Normalisasi Sungai Beringin Semarang

Menurutnya, secara umum warga RW 007 Tambaksari, Mangkang Wetan sudah mendukung pembangunan jembatan tersebut. Namun ada satu warga yang menolak.

"Warga secara umum menghendaki tapi ada salah satu warga yang menghalangi," ujarnya.

Padahal, lanjutnya, pembangunan jembatan tersebut dimaksudkan agar warga RW  007 tak terpisah seperti saat ini. Selain itu, jembatan tersebut juga membantu akses warga.

"Rencananya pemerintah membangunkan jembatan agar warga RW 007 tidak terpisah dan untuk akses warga juga," lanjutnya.

Dia menjelaskan, hak milik tanah untuk normalisasi Sungai Beringin yang disengketakan merupakan dimiliki oleh Dibyo.

"Ini hak milik Pak Dibyo tanahnya. Jembatan tidak jadi dibangun," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com