PEKANBARU, KOMPAS.com-Sejumlah kerbau ternak warga mati akibat diserang penyakit ngorok atau Septicaemia epizootica (SE), di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau.
Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perkebunan Rohul, Doni mengatakan, kerbau yang mati mendadak akibat penyakit ngorok terdapat di Kecamatan Rambah dan Kecamatan Bangun Purba.
Ia menyebutkan, total kerbau yang terkena penyakit ngorok sebanyak 114 ekor.
"Yang mati 26 ekor. Kemudian 88 ekor masih sempat dipotong," sebut Doni kepada wartawan melalui keterangan tertulis, Rabu (2/11/2022).
Baca juga: Kerbau Diserang Penyakit Ngorok di Kampar, Banyak yang Dipotong Paksa
Ia menyatakan, kerbau yang terkena penyakit ngorok kemudian dipotong, daging aman dikonsumsi.
"Kerbau kena penyakit ngorok masih aman dikonsumsi," kata Doni.
Ia menjelaskan, penyakit ngorok mulai menyerang kerbau di Rohul sejak 10 Oktober 2022.
Sejak saat itu, pihaknya bersama petugas TNI dan kepolisian melakukan penanganan untuk mencegah meluasnya penyebaran penyakit ngorok pada kerbau.
"Kerbau yang ditemukan kena ngorok ini, badannya panasnya tinggi, kembung dan langsung lemas. Kami memberikan obat kepada kerbau yang sakit," kata Doni.
Sementara itu, Babinsa Koramil 02/Rambah Kodim 0313/KPR, Serda Jumari mengimbau, kepada pemilik ternak agar mengisolasi kerbaunya apabila terkena penyakit ngorok.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.