SEMARANG, KOMPAS.com - Kasatpol PP Kota Semarang Fajar Purwoto terpaksa menarik anggota karena diadang ormas saat melakukan penertiban lahan untuk normalisasi Sungai Beringin Semarang.
"Karena kondisi yang tidak memungkinkan, kami akan tarik anggota untuk melakukan penertiban," jelasnya saat ditemui di lokasi, Rabu (2/11/2022).
Untuk itu, dia meminta maaf kepada warga RW 7 Tambaksari, Mangkang Wetan, Kota Semarang, karena jembatan tersebut tidak jadi dibangun.
"Jembatan tidak jadi dibangun. Ini tinggal 50 hari deadline pengerjaan," paparnya.
Pihaknya sudah berusaha secara maksimal untuk melakukan normalisasi, tetapi masih ada ormas dan satu warga yang melakukan penolakan.
"Pemerintah Kota Semarang sudah berusaha secara maksimal untuk melakukan normalisasi," ujarnya.
Dia mengeklaim bahwa hanya satu warga yang melakukan penolakan, sedangkan mayoritas warga RW 7 Mangkang Wetan mendukung normalisasi tersebut.
"Yang menolak hanya satu warga dan itu tidak ada bukti sama sekali," ungkapnya.
Baca juga: Pemprov Sulsel Pastikan Anggota Satpol PP Ditangkap karena Narkoba di Kantor Gubernur Dipecat
Fajar juga sudah berkomunikasi dengan kontraktor yang mengerjakan normalisasi pembangunan jembatan Sungai Beringin Kota Semarang.
"Tadi saya sudah berkoordinasi dengan pekerja proyek untuk tidak mengerjakan ini daripada ribut di kemudian hari," imbuhnya.
Pantauan di lokasi, Satpol PP Kota Semarang sempat diadang sejumlah anggota ormas dan dua ibu saat melakukan penertiban lahan untuk normalisasi Sungai Beringin, Kota Semarang.
Anggota Satpol PP Kota Semarang tampak bersiaga di sekitar lokasi kejadian pukul 07.30 WIB. Hal yang sama dilakukan sejumlah anggota ormas tersebut.
Mereka terlihat berjaga di beberapa titik, tak terkecuali di lokasi lahan yang akan dilakukan penertiban.
Sekitar pukul 09.20 WIB keadaan mulai rusuh ketika seorang perempuan mendatangi alat berat yang hendak melakukan penertiban.
Menggunakan baju berwarna merah, perempuan tersebut berhasil duduk di bagian alat berat tersebut.
Berkali-kali petugas membujuk agar perempuan tersebut pindah, tetapi selalu ditolak.
Saat itu, dua anggota ormas juga ikut mendatangi aksi perempuan tersebut. Aksi saling dorong antara anggota ormas dan anggota Satpol PP Kota Semarang tak terhindarkan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.