MAUMERE, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), mencatat, kota Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka, mengalami deflasi 0,08 persen pada Oktober 2022.
Kepala BPS Sikka, Kristanto Setyo Utomo mengatakan, meskipun Provinsi NTT mengalami inflasi sebesar 0,25 persen, namun di kota Maumere justru terjadi deflasi sebesar 0,08 persen dibanding bulan sebelumnya (month to month).
"Kondisi ini menggambarkan secara umum, tingkat harga di kota Maumere pada bulan Oktober mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya," ujar Kristanto dalam keterangannya, Rabu (2/11/2022).
Baca juga: Diduga Jadi Calo Seleksi Calon Prajurit, Anggota Lanal Maumere Diamankan
Kristanto menjelaskan, deflasi di Kota Maumere disebabkan oleh penurunan harga secara umum pada kelompok makanan, minuman dan tembakau, yaitu mencapai 1,19 persen dibanding bulan sebelumnya.
Dikatakannya, dari empat sub kelompok pengeluaran, hanya sub kelompok makanan yang mengalami deflasi sebesar 1,64 persen.
Baca juga: Buntut Narapidana Kabur, Sejumlah Petugas Rutan Maumere Diperiksa
Komoditas yang dominan memberikan dampak penurunan harga adalah ikan tuna, ikan selar, daging ayam ras, ikan tembang, telur ayam ras, ayam hidup, ikan layang, minyak goreng, cabai merah, tomat, dan daun singkong.
"Sejumlah komoditas ini mengalami penurunan sekitar 0,03 persen - 0,28 persen," katanya.
Sementara itu, lanjut Kristanto, sejak Januari hingga Oktober 2022, kota Maumere mengalami inflasi sebesar 4,67 persen. Jika dibandingkan bulan Oktober 2021, pada Oktober 2022 kota Maumere mengalami inflasi sebesar 5,53 persen (year on year).
"Dari hasil ini terlihat bahwa tekanan inflasi di kota Maumere bisa dikatakan sedikit melemah, setelah pada bulan lalu inflasi tahunan, September 2021 - September 2022, mencapai 5,95 persen," jelasnya.
Pendorong inflasi tertinggi di kota Maumere masih disebabkan oleh kelompok transportasi sebesar 2,80 persen pasca-kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bulan September lalu.