Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Sulteng Ajak Masyarakat Cegah Politik Identitas pada Pemilu 2024

Kompas.com - 02/11/2022, 08:33 WIB
Erna Dwi Lidiawati,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PALU, KOMPAS.com - Guna menangkal politik identitas pada Pemilu 2024 mendatang, Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah (Polda Sulteng) menggelar Focus Group Discussion (FGD).

Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriadi menyampaikan pada Pemilu 2019 lalu, nuansa politik identitas sangat kental. Provokasi, berita hoaks atau berita bohong, isu suku, agama, ras dan antar golongan (SARA), berseliweran di media sosial.

"Kondisi ini menyebabkan terjadinya polarisasi masyarakat bahkan memicu konflik antar warga yang berbeda pilihan politiknya. Termasuk mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berbhinneka tunggal ika," kata Kapolda Rudy, saat menggelar FGF di Hotel Parama Su Palu, Senin (31/11/2022).

Baca juga: Wapres: Kita Sepakat Tak Gunakan Politik Identitas di Pemilu 2024

“Kondisi seperti itu tidak boleh terulang kembali pada Pemilu 2024 mendatang, khususnya di Provinsi Sulteng," ujarnya.

Menurutnya, secara bertahap pihaknya telah mempersiapkan diri untuk melaksanakan pengamanan pemilu sesuai amanah undang-undang.

"Pengamanan pemilu tidak hanya dalam bentuk kehadiran personel Polri secara fisik saja. Namun juga perlu mengikutsertakan masyarakat agar tujuan pengamanan dapat berhasil sesuai harapan,” kata Irjen Pol Rudy.

Dalam kegiatan ini Polda Sulteng melalui Direktorat Intelkam menyelenggarakan kegiatan FGD ini dengan menghadirkan para narasumber yang berkompeten untuk memberikan informasi mengenai Politik Identitas dan pengetahuan terkait pemilu 2024.

Mereka adalah, Kepala Badan Kesbang Pol Sulteng, Fahrudin D. Yambas, Ketua Bawaslu Sulteng, Jamrin, Komisioner KPU Sulteng, Samsul Gafur, dan Ketua FKUB Sulteng Prof Dr KH Zainal Abidin MAg.

Kegiatan ini juga dihadiri sebanyak 40 orang peserta. Mereka dari perwakilan dari beberapa elemen masyarakat, organisasi pemuda dan mahasiswa.

Peserta yang dihadir diharapkan dapat menyebarluaskan kesimpulan FGD kepada rekan, kerabat, maupun khayalak ramai lainnya.

Tujuannya agar informasi yang disebarkan mampu mengedukasi dan diserap seutuhnya guna membentuk opini positif.

Sehingga tercipta daya tangkal dan daya cegah alami masyarakat terhadap berkembangnya politik identitas di Provinsi Sulteng, sehingga tercipta Pemilu 2024 yang aman dan damai.

Baca juga: PBNU Akan Lawan Politik Identitas dalam Pemilu 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com