Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peralihan Musim, BMKG Imbau Nelayan di Sumenep Waspadai Cuaca Ekstrem

Kompas.com - 01/11/2022, 16:17 WIB
Ach Fawaidi,
Krisiandi

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalianget Sumenep, Jawa Timur, meminta nelayan di sepanjang pesisir hingga daerah Kepulauan Sumenep mewaspadai cuaca ekstrem.

Kepala BMKG Kalianget Sumenep, Usman Holid mengatakan, cuaca ekstrem tersebut terjadi pada masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.

"Saat ini sedang masa peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan, di saat peralihan musim rentan terjadi fenomena cuaca ekstrem di antaranya angin kencang, kilat, petir, hujan deras, hingga puting beliung," kata Usman saat dihubungi Kompas.com, Selasa (1/11/2022).

Baca juga: Cuaca Ekstrem, Hama Tikus Menggila, 4 Hektar di Salatiga Sawah Gagal Panen

Usman menyebut, perubahan cuaca ekstrem pada masa peralihan sangat mempengaruhi keselamatan pelayaran perahu nelayan saat tengah mencari ikan.

Apalagi, saat masa peralihan musim seperti sekarang ini, fenomena kemunculan awan Cumulonimbus yang berbentuk seperti bunga kol bergulung-gulung kerap kali ditemukan di tengah laut. Kemunculan awan itu sangat membahayakan bagi nelayan.

"Perlu diwaspadai di saat saat sekarang ini adalah keberadaan awan Cumulonimbus ini yang bisa memicu peningkatan kecepatan angin dan ketinggian gelombang," tuturnya.

Puncak musim hujan periode 2022/2023 sendiri diprediksi akan terjadi pada bulan Januari dan Februari 2023. Selama musim itu pula, nelayan tetap diminta waspada saat melakukan penangkapan ikan.

Selain membaca tanda-tanda alam seperti kemunculan awan Cumulonimbus yang berbentuk seperti bunga kol bergulung-gulung, lanjut dia, nelayan perlu juga mengakses informasi cuaca real time yang dirilis BMKG.

"Imbauan kami masyarakat terutama nelayan agar lebih waspada. Informasi dari BMKG melalui aplikasi Info BMKG bisa dijadikan pijakan keputusan, apakah akan melaut atau tidak. Kapan harus berlayar, dan kapan harus menunggu," pungkasnya.

Baca juga: Warga Aceh, BMKG Ingatkan 10 Wilayah Ini Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem

Sejak musim peralihan terjadi, sejumlah nelayan di Kabupaten Sumenep dilaporkan dihempas ombak imbas gelombang tinggi yang terjadi.

Terbaru, Seorang nelayan asal Masalembu Sumenep bernama Saleh (50) terombang-ambing di tengah laut usai perahu miliknya diterjang angin kencang saat mencari ikan di perairan Masalembu, Rabu (26/10/2022).

Nelayan itu pun kemudian selamat usai berenang sekitar 8 Jam ke arah kapal yang sedang melintas di perairan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com