Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Hanyut Diterjang Banjir, Ratusan Siswa Terisolasi Terpaksa Jalan Kaki 10 Km ke Sekolah

Kompas.com - 01/11/2022, 08:18 WIB
Junaedi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com – Lantaran akses jalan dan jembatan penghubung antar desa dan kecamatan ambruk dan hanyut diterjang banjir bandang pekan lalu, ratusan siswa di dua dusun di Desa Kalumammang, Kecamatan Alu, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat hingga kini masih terisolasi.

Para siswa yang biasanya naik sepeda atau ojek ke sekolah terpaksa harus menempuh perjalanan kaki hingga 10 kilometer dari desa mereka ke sekolah setiap hari.

Hingga kini, ratusan kepala keluarga di dua dusun di Desa Kalumammang masih terisolasi. Pasalnya, jembatan vital yang ambruk dan hanyut terkena air bah belum direnovasi.

Baca juga: Gedung PAUD Anyelir Masih Disegel, Murid Terpaksa Belajar di Luar meski Gerimis

Ratusan siswa SD, SMP hingga siswa SMA di dua dusun terisolasi itu kini terpaksa harus berjalan kaki 3 hingga 10 kilometer dari dusun mereka ke sekolah.

Setiap hari, para siswa yang melintasi sejumlah jembatan kecil dan sungai selebar 200 meter ini kerap menerabas arus sungai yang deras. Para siswa kerap tak bisa bersekolah saat sungai meluap lagi.

Maklum, dalam beberapa pekan terakhir kondisi cuaca ekstrem yang terjadi di sepanjang muara sungai membuat jalur sungai tak bisa dilalui pejalan kaki karena kondisi arus yang membahayakan penyeberangan.

Seorang siswa SMP Satap Bum, Tiara dan Ceria mengatakan dirinya bersama ratusan siswa lainnya yang kehilangan akses jalan dan jembatan pasca hanyut diterjang banjir bandang, terpaksa melintasi sungai yang kerap arusnya deras karena jembatan yang selama ini mereka lewati terputus akibat diterjang banjir bandang.

"Terpaksa lewat sungai sejak jembatan putus karena banjir," ucapnya.

Karena melintasi sejumlah jembatan kecil dan muara sungai, para siswa terpaksa harus buka pasang sepatu berulang kali dalam perjalanan mereka ke sekolah dan sebaliknya.

Para siswa kerap tak bisa bersekolah lantaran muara sungai meluap dan membahayakan leselamatan penyeberangan secara manual.

Siswa yang berangkat ke sekolah kerap tertahan di muara sungai terutama jika tiba-tiba muara sungai meluap lantaran hujan deras di bagian hulu sungai.

“Sering tidak bisa menyeberangi sungai karena meluap, terpaksa pulang sebelum bisa sampai ke sekolah,” jelas Ceria.

Hingga saat ini, akses jalan penghubung dua dusun tersebut masih terisolasi, masyarakat yang ingin beraktivitas secara ekonomi seperti bepergian ke pasar atau menjual hasil bumi ke pasar terpaksa harus melintasi muara sungai berarus deras.

Baca juga: Ratusan Murid di Deli Serdang Terpaksa Belajar di Teras Kelas, Tiga Warga Segel Sekolah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com