KOMPAS.com - Penggalian liar terjadi di komplek makam Wiralodra atau Bupati awal Indramayu di Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Penggalian itu berada di zona inti area pemakaman Rd Benggala (Wiralodra Ke-4), Rd Benggali (Wiralodra Ke-5), dan Rd Samaun (Wiralodra Ke-6).
Diduga aktivitas penggalian dilakukan oleh oknum yang mengaku sebagai developer perumahan di sekitar area makam.
Namun, belakangan terdengar kabar bahwa oknum tersebut adalah pemburu harta karun yang terkubur di area makam.
Awalnya, warga sekitar mencurigai ada aktivitas penggalian saat lewat tengah malam.
Salah satu warga, Rosidah (36) bercerita, aktivitas penggalian itu terjadi pada awal September 2022.
"Galinya itu malam-malam, saya juga curiga jam 1 malam ngapain ada yang ngegali di sini," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Senin.
Setelah didatangi warga, alasan oknum tersebut melakukan penggalian karena hendak membuat sumur.
Sumur tersebut nantinya akan digunakan untuk tempat wudhu bagi penziarah yang datang.
Padahal, tepat di samping lokasi galian tersebut sudah terdapat sumur.
Ketika itu, warga memang tidak menaruh curiga yang berlebihan.
Namun, beberapa lama kemudian galian yang dibuat semakin besar hingga kedalaman mencapai 3 meter.
Lalu, warga sekitar pun sempat menegur oknum tersebut.
Setelah itu, galian besar itu justru ditinggalkan begitu saja hingga terbengkalai.
Akhirnya, warga sekitar melakukan pengurugan tanah.