Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Gojek Jadi Penopang Ekonomi Para Mitra Pengemudi, Anak Bisa Sekolah hingga Kuliah dan Jadi Solusi di Kala Pandemi

Kompas.com - 31/10/2022, 23:36 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Rita Sari (44) tak menyangka bahwa kehidupannya akan berubah 180 derajat usai kepergian sang suami.

Rita, salah satu mitra Gojek asal Serpong, Tangerang Selatan, Banten, ini harus banting tulang menafkahi dua anaknya usai suaminya tiada sembilan tahun lalu.

Menjadi driver GoCar merupakan jalan yang dia pilih.

Siapa sangka, lima tahun menjadi mitra Gojek, Rita bisa memenuhi kebutuhan keluarganya sekaligus menyekolahkan kedua anaknya hingga ke jenjang kuliah.

"Aku ingin mandiri," ujar Rita kepada Kompas.com, Senin (31/10/2022).

Mudah? Tentu saja tidak. Ibu dua anak ini harus bekerja keras untuk menghidupi kedua anaknya termasuk memberikan pendidikan yang layak.

Kisah Rita dimulai sembilan tahun yang lalu saat ekonominya terbilang cukup mapan.

Bersama sang suami, sehari-hari Rita menjalankan bisnis di sebuah toko milik mertuanya. Hasilnya pun lumayan, sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Namun, semua itu berubah saat suaminya meninggal. Sejak saat itu, Rita menjadi single parent atau orangtua tunggal untuk menghidupi kedua anaknya.

Saat itu anak pertama Rita masih duduk di bangku sekolah dasar. Sementara anak yang kedua berumur hampir dua tahun.

Selama empat tahun semenjak kepergian sang suami, Rita masih mencoba memenuhi kebutuhan hidup dengan menjalankan toko mertuanya.

Akhirnya Rita memutuskan untuk hidup mandiri dan mencari pekerjaan.

Namun, wanita berumur 44 tahun ini tidak memiliki cukup pengalaman kerja di kantoran.

Ditambah dengan umurnya yang sudah kepala empat, tentu saja persaingan dengan para pencari kerja yang baru lulus kuliah alias fresh graduate akan semakin berat.

Belum lagi dua anaknya yang masih kecil dan butuh lebih banyak perhatian, membuat Rita semakin galau.

Sempat bingung, akhirnya seorang teman menawarkan Rita untuk menjadi driver GoCar.

Kebetulan saat itu Rita telah memiliki mobil peninggalan suaminya.

Setelah beberapa pertimbangan, Rita akhirnya bergabung menjadi mitra Gojek.

Penghasilan Pertama yang Bikin Ketagihan

Petualangan Rita dimulai pada Minggu pagi usai pulang beribadah.

Saat itu, Rita yang sudah menjadi driver GoCar untuk pertama kalinya menghidupkan akun drivernya.

Ponsel berbunyi, pertanda orderan penumpang masuk.

Deg-degan? Tentu saja karena ini merupakan pertama kalinya dia menjadi seorang driver.

Namun, dengan sigap dia menjemput dan mengantar penumpangnya sampai tujuan dengan selamat.

"Hari pertama dapat Rp 300.000. Terus, oh, bisa nih. Ternyata jalannya ada, penghasilan ada. Jadinya sampai sekarang," ujar Rita sambil tertawa.

Ekonomi Tertolong karena Gocar

Selama tiga tahun Rita merasakan nikmatnya menjadi mitra Gojek. Orderan ramai, penghasilan pun lancar.

Namun, semua itu berubah saat pandemi Covid-19 masuk ke Tanah Air pada Maret 2020.

Lockdown yang diterapkan pemerintah membuat ekonomi Rita terpukul. Sementara, perut harus diisi dan anak-anak harus terus bersekolah.

Tentu saja tabungan menjadi amunisi. Tapi, hal itu tak bertahan lama karena tabungan pun terus menipis.

Untuk pendidikan anak, Rita mencoba bernegosasi dengan pihak sekolah.

Untungnya, pihak sekolah mengerti dan memberikan keringan kepada Rita.

Di saat lockdown sudah mulai dilonggarkan, Rita kembali mencari penumpang.

Tentu saja saat itu pendapatan dari GoCar belum stabil. Namun, paling tidak sedikit demi sedikit Rita mendapat pemasukan setiap harinya.

Maklum, menjadi mitra Gocar merupakan satu-satunya pekerjaan Rita.

Bantuan Covid-19

Rita sempat terserang Covid-19. Akunnya terpaksa di-suspend selama 14 hari.

Lalu, dari mana pemasukannya?

Untungnya, pihak Gojek memberikan bantuan terhadap para mitranya yang terkena Covid-19.

Rita mendapatkan uang bantuan Rp 2,8 juta dan sangat membantu Rita yang tak bisa keluar rumah.

"Saya positif Covid dapat bantuan uang dari GoCar Rp 2,8 juta. Kan 14 hari akun di-suspend biar enggak keluar. Kan lumayan agar kita ada pegangan. Apa lagi awal-awal pandemi kan sepi banget," ujar Rita.

Mobil Terpaksa Dijual, Andalkan GoFleet

Pandemi Covid-19 yang tak kunjung reda membuat Rita terpaksa menjual mobil peninggalan suaminya sekaligus kendaraannya untuk mencari nafkah.

Hal ini terpaksa dilakukan karena kebutuhan keluarganya yang semakin besar ditambah pandemi Covid-19 yang tak tahu kapan usai.

"Mobil saya terpaksa dijual karena gambling. Saya bingung keadaan, kapan selesainya," ujar Rita.

Untungnya, rekan Rita memberi tahu bahwa mitra Gojek bisa menyewa mobil secara harian dengan GoFleet.

Tentu saja hal itu sangat membantu Rita. Biaya sewa per hari Rp 180.000 dan mobil tersebut bisa dibawa pulang layaknya mobil pribadi.

Ditambah Rita tak perlu mengeluarkan uang untuk servis rutin dan ganti oli setiap bulan karena telah ditanggung GoFleet.

Tak hanya itu, GoFleet juga menanggung asuransi jiwa, kecelakaan, serta para mitra memiliki potensi mendapat penghasilan tambahan melalui pemasangan media iklan.

Para mitra Gojek juga diberikan program pelatihan mengemudi defensif secara gratis serta gratis perpanjangan STNK.

Kuliahkan Anak

Di tahun 2022, pandemi Covid-19 berangsur-angsur reda. Ekonomi tanah air mulai berputar.

Para pekerja yang dulunya 100 persen work from home (WFH) alias bekerja dari rumah, sudah diperbolehkan bekerja dari kantor.

Tentu saja hal ini membuar Rita bahagia.

Ibu dua anak ini "ngebut", mencari penghasilan untuk keluargnya.

Maklum, anaknya yang pertama tahun ini sudah lulus SMA dan akan masuk ke jenjang perkuliahan.

Rita ingin memberikan pendidikan yang terbaik untuk anaknya. Salah satunya dengan menguliahkan anaknya di salah satu kampus terbaik di Jakarta.

Hal serupa juga dilakukan terhadap anak keduanya yang tahun ini duduk di bangku kelas 1 SMP.

Rita tak neko-neko dengan pendidikan anak. Kerja pagi, siang, hingga malam akan dilakukan demi kebutuhan dan pendidikan anak.

"Gara-gara itu saya disuruh pulang sama teman-teman. Kerja tak kenal waktu sampai malam, hehehe," kata Rita sambil tertawa menceritakan perhatian teman-temannya.

Lamban laun ekonomi Rita makin membaik. Dia punya target membawa pulang Rp 700.000- Rp 800.000 setiap harinya.

Bersyukur, target pribadinya itu hampir setiap hari dapat tercapai.

"Kan ada sewa mobil, bensin, makan. Paling enggak habis Rp 300.000. Jadi aku targetkan Rp 700.000-Rp 800.000. Kalau enggak gelo (gila kerja), bisa sejuta. Aku berusaha nyari karena punya target pribadi dan kondisi juga sudah membaik," ujar Rita.

"Aku berterima kasih dan bersyukur sekali. Soalnya ini kan GoCar penghasilan satu-satunya. Selain itu saya bisa kerja di mana saja dan kapan saya. Bersyukur banget ada GoCar," kata Rita.

Solusi di Kala Pandemi

Driver Gojek, Busaeri (32) juga merasa terbantu selama lima tahun menjadi mitra Gojek, khususnya di masa pandemi Covid-19.Dok. Busaeri Driver Gojek, Busaeri (32) juga merasa terbantu selama lima tahun menjadi mitra Gojek, khususnya di masa pandemi Covid-19.
Driver Gojek lainnya, Busaeri (32) juga merasa terbantu selama lima tahun menjadi mitra Gojek, khususnya di masa pandemi Covid-19.

Eri sapannya menceritakan, dia menjadi mitra Gojek sejak tahun 2017. Di awal-awal, Eri menjadi driver GoRide.

Namun, melihat peluang yang besar, akhirnya Eri pindah menjadi pengemudi layanan antar makanan alias GoFood.

Kemudian pandemi masuk ke Tanah Air. Saat itu, Eri benar-benar merasakan sulitnya mendapat pelanggan. Baik GoFood maupun GoRide.

Dia akhirnya memutuskan untuk berpindah layanan menjadi GoSend karena melihat peluang yang cukup besar.

Saat itu pemerintah menerapkan lockdown dan warga sulit untuk keluar rumah.

Sementara, dokumen pekerjaan maupun paket barang harus dikirimkan. Di sanalah Eri melihat kesempatan tersebut.

Dan perkiraan Eri tepat. Saat pandemi, dia masih bisa menghasilkan uang.

Eri mampu membawa pulang uang Rp 300.000-Rp 350.000 setiap harinya untuk istri dan dua anaknya yang masih kecil.

"Saat pandemi Gojek jadi solusi. Di saat orang-orang di-PHK dan orang-orang enggak punya kerjaan melamar susah, kita punya Gojek. Alhamdulillah bisa ketolong," ujar Eri.

Namun, beberapa bulan berselang, Eri yang tinggal di Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, ini dinyatakan terjangkit Covid-19. Akun Gojeknya terpaksa di-suspend untuk sementara waktu.

Untungnya, pihak Gojek memberikan bantuan uang sebesar Rp 1,4 juta.

Setelah sembuh, Eri kembali bekerja. Namun, orderan tak seramai sebelumnya.

Bahkan, Eri harus "mengoper" motor yang dibelinya secara kredit ke saudaranya karena tak sanggup lagi membayar cicilan.

Warga asli Pekalongan, Jawa Tengah, ini akhirnya memutuskan untuk berjualan burger selama enam bulan.

Setelah itu, melihat situasi pandemi sudah mulai reda, Eri kembali "narik" hingga saat ini.

"Kalau kata orang kampung ngapain ke Jakarta cuma ngojek. Tapi kalau saya sih yang penting rezeki halal," ujar Eri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com