Rita ingin memberikan pendidikan yang terbaik untuk anaknya. Salah satunya dengan menguliahkan anaknya di salah satu kampus terbaik di Jakarta.
Hal serupa juga dilakukan terhadap anak keduanya yang tahun ini duduk di bangku kelas 1 SMP.
Rita tak neko-neko dengan pendidikan anak. Kerja pagi, siang, hingga malam akan dilakukan demi kebutuhan dan pendidikan anak.
"Gara-gara itu saya disuruh pulang sama teman-teman. Kerja tak kenal waktu sampai malam, hehehe," kata Rita sambil tertawa menceritakan perhatian teman-temannya.
Lamban laun ekonomi Rita makin membaik. Dia punya target membawa pulang Rp 700.000- Rp 800.000 setiap harinya.
Bersyukur, target pribadinya itu hampir setiap hari dapat tercapai.
"Kan ada sewa mobil, bensin, makan. Paling enggak habis Rp 300.000. Jadi aku targetkan Rp 700.000-Rp 800.000. Kalau enggak gelo (gila kerja), bisa sejuta. Aku berusaha nyari karena punya target pribadi dan kondisi juga sudah membaik," ujar Rita.
"Aku berterima kasih dan bersyukur sekali. Soalnya ini kan GoCar penghasilan satu-satunya. Selain itu saya bisa kerja di mana saja dan kapan saya. Bersyukur banget ada GoCar," kata Rita.
Driver Gojek lainnya, Busaeri (32) juga merasa terbantu selama lima tahun menjadi mitra Gojek, khususnya di masa pandemi Covid-19.
Eri sapannya menceritakan, dia menjadi mitra Gojek sejak tahun 2017. Di awal-awal, Eri menjadi driver GoRide.
Namun, melihat peluang yang besar, akhirnya Eri pindah menjadi pengemudi layanan antar makanan alias GoFood.
Kemudian pandemi masuk ke Tanah Air. Saat itu, Eri benar-benar merasakan sulitnya mendapat pelanggan. Baik GoFood maupun GoRide.
Dia akhirnya memutuskan untuk berpindah layanan menjadi GoSend karena melihat peluang yang cukup besar.
Saat itu pemerintah menerapkan lockdown dan warga sulit untuk keluar rumah.
Sementara, dokumen pekerjaan maupun paket barang harus dikirimkan. Di sanalah Eri melihat kesempatan tersebut.
Dan perkiraan Eri tepat. Saat pandemi, dia masih bisa menghasilkan uang.
Eri mampu membawa pulang uang Rp 300.000-Rp 350.000 setiap harinya untuk istri dan dua anaknya yang masih kecil.
"Saat pandemi Gojek jadi solusi. Di saat orang-orang di-PHK dan orang-orang enggak punya kerjaan melamar susah, kita punya Gojek. Alhamdulillah bisa ketolong," ujar Eri.
Namun, beberapa bulan berselang, Eri yang tinggal di Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, ini dinyatakan terjangkit Covid-19. Akun Gojeknya terpaksa di-suspend untuk sementara waktu.
Untungnya, pihak Gojek memberikan bantuan uang sebesar Rp 1,4 juta.
Setelah sembuh, Eri kembali bekerja. Namun, orderan tak seramai sebelumnya.
Bahkan, Eri harus "mengoper" motor yang dibelinya secara kredit ke saudaranya karena tak sanggup lagi membayar cicilan.
Warga asli Pekalongan, Jawa Tengah, ini akhirnya memutuskan untuk berjualan burger selama enam bulan.
Setelah itu, melihat situasi pandemi sudah mulai reda, Eri kembali "narik" hingga saat ini.
"Kalau kata orang kampung ngapain ke Jakarta cuma ngojek. Tapi kalau saya sih yang penting rezeki halal," ujar Eri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.