Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

DMC Dompet Dhuafa dan Sejumlah Pihak Tanam 2.050 Pohon Mangrove di Pantai Soge dan Teban

Kompas.com - 31/10/2022, 21:11 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

”Saat banjir terjadi dampaknya sangat menggerus pantai atau bibir pantai. Namun, sekarang telah dilaksanakan pemasangan batu besar (tanggul) untuk penahan air yang telah diinisiasi oleh masyarakat,” imbuhnya.

Baca juga: Pantai Geger: Daya Tarik, Harga Tiket, Jam Buka, dan Rute

Sebagai langkah lebih lanjut, Suparli meminta bantuan dari DMC Dompet Dhuafa berupa penanaman pohon yang sifatnya keras untuk pendamping atau meneruskan program dari batu yang telah dipasang.

“Sehingga nanti bisa tertampung air dan ditanam mangrove lagi. Dengan demikian, mungkin ke depan bisa jadi tempat pariwisata,” ujarnya.

Suparli menjelaskan, masyarakat memang sudah memiliki FPRB. Akan tetapi, forum ini masih terbilang baru sehingga aktivasi kegiatan PRB masih belum mapan.

Hal tersebut juga berpengaruh pada penanaman mangrove yang masih belum begitu paham.

“Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada DMC Dompet Dhuafa bahwa kami Desa Sidomulyo telah diberikan pelajaran untuk menanam mangrove dan itu sangat berguna sekali serta sangat bermanfaat,” imbuh Suparli.

Baca juga: Hutan Mangrove Kulon Progo: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Tak lupa, ia mengucapkan terima kasih kepada para donatur. Suparli berharap, apa yang telah didonasikan menjadi baik untuk semua pihak.

“Semoga juga menjadi manfaat atau menjadi amal barokah bagi para donatur,” ucapnya.

Menjadi sarana edukasi

Pada kesempatan yang sama, Ketua Karangtaruna Desa Sidomulyo Bowo Prayogo mengatakan bahwa kegiatan penanaman mangrove merupakan sarana edukasi sebagai bentuk penyadaran pada masyarakat, khususnya warga Desa Sidomulyo.

Dalam penanaman tersebut, kata dia, juga diajarkan tentang pentingnya menjaga ekosistem mangrove.

Selain itu, juga untuk edukasi terhadap warga tentang tanaman pelindung yang berfungsi sebagai pemecah gelombang tsunami.

“Semoga penanaman mangrove ini bisa menahan abrasi. Supaya tidak habis lagi (lahan pantai). Sangat disayangkan apabila terjadi seperti ini lagi. Dahulu sudah bagus, sekarang jadi rusak,” ucap Bowo.

Pada kesempatan itu, ia mengucapkan terima kasih kepada teman-teman DMC Dompet Dhuafa. Apalagi, DMC Dompet Dhuafa telah ikut serta mendampingi Desa Sidomulyo untuk bisa bangkit kembali.

Baca juga: Lestarikan Seni Budaya Jawa, Dompet Dhuafa dan Perkumpulan Kesenian Sobokartti Luncurkan Program Serambi Budaya

Alhamdulillah terima kasih bantuannya telah ikut serta mendampingi Desa Sidomulyo untuk bisa bangkit kembali. Dan untuk teman-teman, dari Indofest terima kasih sekali atas partisipasinya supaya tidak ada bencana lagi,” imbuh Bowo.

Ia menceritakan bahwa abrasi terparah terjadi pada 2022 dan telah menghilangkan lahan-lahan pariwisata di pantai.

Bencana tersebut, kata Bowo, terjadi hanya dalam kurun waktu seminggu. Adapun abrasi terparah terjadi di Pantai Soge.

“Dampak abrasi salah satunya destinasi wisata yang berdekatan dengan pohon cemara tersebut. Dahulu tempat itu merupakan lokasi wisata anak-anak. Sebab, tempatnya enak, aman, dan teduh sehingga banyak anak-anak bermain di sana. Namun, sekarang sudah tidak ada lagi,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com