SOLO, KOMPAS.com - Penyelenggaraan Car Free Day (CFD) Kota Solo di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Slamet Riyadi memunculkan masalah soal banyaknya sampah yang berserakan.
Kondisi ini memunculkan banyak persepsi ketidaknyamanan para pengunjung, pedagang hingga masyarakat yang melintasi, seusai gelaran CFD.
Baca juga: Soal Karier Politiknya ke Depan, Gibran: Kalau Warga Tidak Mau, Aku Ya Pensiun
Ditambah lagi Gibran Rakabuming Raka melalui akun Twitter @gibran_tweet sempat memposting dan meminta pendapat warga.
“Sampah setelah car free day. Ada yang setuju CFD tanpa pedagang? Atau ada ide lain?” tulis Wali Kota Solo melalui caption-nya.
Cuitan ini memunculkan banyak respon positif dan negatif, soal pengelolaan sampah, penyediaan fasilitas tempat sampah hingga kesadaran masyarakat.
Baca juga: Isu Jokowi Jadi Ketum PDI-P, Gibran: Enggak Ada Tanggapan
Melihat hal itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku saat ini telah mempertimbangkan beberapa solusi soal adanya sampah berbagai jenis yang berserakan itu.
Banyak dari sampah merupakan bekas makanan atau minuman dari pengunjung CFD, berupa gelas plastik, mangkok plastik, hingga yang berbahan styrofoam.
"Jadi PR (pekerjaan rumah) kita semua. Bukan berarti CFD tanpa pedagang ya jangan salah sangka, kita dari awal inginnya tetap ada pedagang," jelas Gibran Rakabuming Raka di Balai Kota Solo, Senin (31/10/2022).
"Kemarin saya bersepeda dari Loji ke Pasar Klewer, kalau pedagang sudah tidak sekacau dahulu. Nah, ini gantinya pembelinya harus tertib," lanjutnya.
Di sisi lain, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menjelaskan pasca-banyaknya sampah yang berserakan juga telah melakukan pengadaan tong-tong sampah.
"Kita tambah banyak banget besok. Tapi kalau kita tambah tempat sampah masih kayak itu, berarti memang perlu edukasi," jelasnya.
Selain itu, Gibran mengaku ada niatan untuk mengurangi sampah plastik, para pedagang diminta mengunakan piring atau gelas kaca.
Namun, rencananya itu diurungkan karena melihat kondisi kesehatan dan kebersihan di kawasan CFD.
"Tapi nanti cuci piring malah semakin kumuh. Kalau cuci-cuci tidak bersih malah bahaya. Jadi solusinya lebih baik bawa botol atau tempat makan sendiri, dan ini kan kita tambah tempat sampah," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.