Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Lestarikan Seni Budaya Jawa, Dompet Dhuafa dan Perkumpulan Kesenian Sobokartti Luncurkan Program Serambi Budaya

Kompas.com - 31/10/2022, 17:27 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dompet Dhuafa cabang Jawa Tengah (Jateng) bekerja sama dengan Perkumpulan Kesenian Sobokartti meluncurkan program Serambi Budaya di Kota Semarang, Sabtu (29/10/2022).

Program Serambi Budaya adalah salah satu program Dompet Dhuafa yang berfokus pada upaya pelestarian budaya dan tradisi Indonesia.

Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jateng Sadam Bustomi mengatakan bahwa kerja sama pihaknya dan Perkumpulan Kesenian Sobokartti bertujuan untuk melestarikan dan merawat seni budaya jawa, khususnya di Kota Semarang agar terus berkembang,

"Selain itu, kami ingin memacu generasi muda untuk menyukai dan terlibat didalamnya agar regenerasi terus berlanjut,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (31/10/2022).

Ia berharap, Sobokartti sebagai sanggar seni tertua di Kota Semarang dapat menjadi role model bagi yang lain dalam mengembangkan seni budaya.

Baca juga: Anies: Pemprov DKI Berkomitmen Biayai Aktivitas Seni Budaya di TIM

Melalui kerja sama tersebut, Sadam juga berharap pihaknya dapat menyebarkan nilai-nilai kebaikan melalui seni budaya.

Untuk diketahui, Perkumpulan Kesenian Sobokartti merupakan komunitas yang bergerak di bidang seni pertunjukan, seperti tari tradisional, pewayangan, dan karawitan yang berdiri sejak 5 Maret 1920.

Apresiasi dari pemerintah

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Arief Tri Laksono memberikan apresiasi terhadap kerja sama antara Dompet Dhuafa dan Sobokartti.

Menurutnya, menjalin hubungan yang baik dengan berbagai pihak merupakan salah satu hal terpenting.

“Oleh karenanya, kami akan terus mendukung kegiatan dan upaya pelestarian seni dalam koridor undang-undang (UU) dan peraturan yang berlaku,” ujar Arief.

Pada acara tersebut juga dilaksanakan seminar budaya dengan tema “Peran Swasta dalam Perkembangan dan Revitalisasi Budaya”.

Baca juga: Bentuk Kerja Sama ASEAN di Bidang Pendidikan dan Budaya

Dalam acara seminar itu menghadirkan tiga narasumber seminar, yaitu Dosen Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Y Tyas Catur Pramudi, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Arief Tri Laksono, dan General Manager Budaya dan Pendidikan Dompet Dhuafa Herman Budianto.

Dosen Udinus Y Tyas Catur Pramudi selaku pembang aplikasi E-Gamelan mengatakan bahwa inovasi berperan penting dalam upaya pengembangan budaya.

E-Gamelan adalah aplikasi yang digunakan untuk belajar gamelan. E-Gamelan sendiri pernah "pentas" di Perancis atas undangan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

“Produk-produk budaya seperti gamelan, tari adalah produk-produk inovasi, seperti juga pengembangan aplikasi E-Gamelan yang beliau kembangkan,” ujar Tyas.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com