Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ojek Angkut Mayat di Sulawesi Barat, Jasad Diikat dengan Sarung Lewati Jalan Berlumpur

Kompas.com - 31/10/2022, 14:42 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Seorang pengemudi ojek mengevakuasi jenazah dengan mengikatnya menggunakan kain sarung dan dibantu warga sekitar di Pasangkayu, Sulawesi Barat.

Kejadian ini viral di media sosial dalam unggahan salah satu akun Facebook "Lintas Batas Terisolasi".

Terungkap bahwa seorang warga diketahui meninggal di jalan, tepatnya di Desa Pakava, Kecamatan Pasangkayu.

Pihak keluarga yang datang kemudian hendak membawa jenazah ke kampung halaman.

Namun, karena kondisi jalan berlumpur dan lokasi yang jauh, mayat dievakuasi dengan ojek sebagai sarana yang hanya bisa dipilih.

Warga pun ikut membantu ojek tersebut membawa mayat dengan mendorong kendaraan pengemudi ojek tersebut dan menempuh perjalanan sejauh puluhan kilometer, dari Pasangkayu hingga ke perbatasan Donggala, Sulawesi Tengah.

Mayat diikat dengan sarung

Baca juga: Menguak Mayat Perempuan Dalam Tas Laundry di Jepara, Kondisi Korban Memprihatinkan, Gigi Palsu Jadi Petunjuk

Mayat itu diikat dengan selembar sarung oleh masyarakat yang melihat. Kemudian salah satu warga memapah si pengemudi dari belakang supaya jasad itu tak jatuh.

Kemudian secara bergantian, masyarakat membantu si pengemudi ojek membawa jenazahnya hingga mereka tiba di kubangan lumpur.

Warga kemudian bahu membahu supaya sepeda motor yang mengangkut jasad itu bisa lewat, meski harus bermandikan lumpur.

Perjuangan mereka tidaklah mudah. Pasalnya, wilayah di Pakava sangatlah terpencil, terletak di ujung utara Sulawesi Barat.

Wilayah ini berada di perbatasan antara Pasangkayu dengan Donggala, dan dihuni suku terasing yang disebut Suku Topo Da'a.

Separuh jalan mayat ditandu

Alfianus, warga setempat mengatakan, awalnya mereka membawa mayat itu dengan motor separuh jalan.

Namun, karena kondisi jalan yang melintasi pegunungan yang tidak bisa dijangkau kendaraan bermotor, sehingga mayat terpaksa ditandu hingga ke kampung halaman.

Baca juga: Mayat Dievakuasi Gunakan Ojek Sambil Didorong Warga Bergantian di Tengah Kubangan Lumpur

“Separuh jalan dievakuasi menggunakan ojek motor sambil melintasi kubangan lumpur di sepanjang jalan. Separuh jalan lainnya terpaksa kembali ditandu warga bergantian karena kondisi pendakian jalan tak bisa dilintasi ojek apalagi membawa muatan berat,” jelas Alfianus.

Jenazah kemudian dibawa menuju Desa Ngowi, Kecamatan Rio Pakava, Donggala, sejauh puluhan kilometer.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Polewali, Junaedi | Editor : Ardi Priyatno Utomo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com