Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilai Keindahan di Balik Kain Melalui "Kain Ku Sayang" oleh Teman Seperkainan

Kompas.com - 31/10/2022, 11:03 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Kain menjadi salah satu kekayaan budaya Indonesia yang senantiasa dilestarikan masyarakat dari Sabang hingga Merauke.

Selain menjadi fungsi sandang, kain juga berkembang sebagai benda hias, penghargaan, dan masih banyak berbagai fungsi lainnya.

Artinya, kain sangat lah lekat dan penting bagi keberlangsungan kehidupan manusia.

Baca juga: Menengok Pameran Pewarta Foto Rekam 24+ di Lapangan Banteng, Jeje dan Bonge Curi Perhatian

Seperti itulah tema yang diusung dalam pameran seniman tekstil Teman Seperkainan di Tekodeko Koffiehuis Kota Lama Semarang, pada 28 sampai 30 Oktober 2022.

Warna-warni kain ditata sedemikian rupa di sepanjang sudut Tekodeko Koffiehuis. Ada patung berkain denim, ada pula kain yang menjelaskan peta Kota Lama Semarang.

Inisiator Teman Seperkainan, Firdausi Refani, menuturkan, pameran kain yang dihelat oleh seniman tekstil dari beberapa daerah, seperti Jepara, Temanggung, Jogja, Depok Jawa Barat, Semarang, Solo, dan beberapa lainnya ini bertujuan ingin meperkenalkan kekayaan budaya Indonesia yang jarang terlihat eksistensinya.

"Kalau biasanya ada pameran lukisan, patung atau karya seni lainnya, maka pameran kain ini menjadi wadah bagi seniman kain supaya bisa menunjukkan eksistensinya," jelas Firdausi kepada Kompas.com, Minggu (30/10/2022).

Pameran bertema "Kain Ku Sayang" ini menghadirkan 18 karya pameris pencinta kain, dan karya 11 anak muda dari berbagai daerah.

Adapun pamerisnya meliputi Jessie Setiawati, Firdausi Refani, Alifati, Ningsih Wulan, Ika Navi Agnes, Anggia A. Miranda, Jemi Nikolaus.

Baca juga: Refleksikan Perjuangan Perempuan, Museum Sumpah Pemuda Gelar Pameran “Swara Iboe”

Lalu ada Arini Kumalasari, Maria Stevin & Andina Febrasari, Omah Petrok Ecoweaving, Muhammad Bayu, Zulva, Saiful Bachri, Hasta Teritori, Aldy Imaginatura, Kautsar Caesandriano, dan Arini Kumalasari.

Kendati demikian, Firdausi mengatakan, melalui kain-kain yang dipamerkan, para seniman ingin menceritakan bagaimana kain sangat berarti bagi kehidupan.

"Selalu ada cerita dibalik setiap kain. Tidak sekedar lembaran yang kita pakai sehari-hari, tapi masing-masing pameris punya ikatan sendiri dengan kain-kainnya," jelas dia.

Uniknya, pameran kain ini tidak hanya bertujuan untuk mengenalkan kain sebagai karya seni. Namun juga sebagai perantara kritik terhadap isu lingkungan, terlebih yang terjadi di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan oleh inisiator Teman Seperkainan lainnya, Ningsih Wulan.

Baca juga: Museum Nasional Indonesia Akan Hadirkan Pameran Seni Terintegrasi Jaringan Blockchain

Menurut Wulan, karya yang dibawa Omah Petrok berjudul Kupu Tarung itu secara tidak langsung menunjukkan kritik terhadap lingkungan.

"Ini menenun dengan pewarna alami dari kulit mahoni. Jadi seperti mengkritik limbah dari produksi besar di Jepara melalui karya yang dibuat dari pewarna alam, tutur Wulan.

Selain pameran kain, perhelatan ini juga memberikan pelatihan ecoprint pounding, membatik, menyulam perca, dan lainnya.

Tentu, ada juga beberapa stan untuk berjualan teman-teman penggiat seni lokal.

"Pojok jualan itu tempat para brand lokal Semarang seperti dari Semarang, Jogja Solo, Purworejo dan lainnya," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Pemuda di Rokan Hulu Bunuh Temannya gara-gara Buah Sawit

Seorang Pemuda di Rokan Hulu Bunuh Temannya gara-gara Buah Sawit

Regional
Dialog RI-China di Labuan Bajo NTT, Indonesia Usulkan Program Pelabuhan Karantina Kembar

Dialog RI-China di Labuan Bajo NTT, Indonesia Usulkan Program Pelabuhan Karantina Kembar

Regional
Kronologi Mobil Terbakar di Jalan Sumbawa dan Terjun ke Jurang

Kronologi Mobil Terbakar di Jalan Sumbawa dan Terjun ke Jurang

Regional
Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Regional
Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Kilas Daerah
BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

Regional
Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com