KOMPAS.com - Seorang ibu hamil ditinggalkan seorang diri oleh suaminya di SPBU Lueng Bata, Gampong Cot Mesjid, Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh, Aceh.
Meski sedang hamil tiga bulan, Maryana (19) ditinggalkan oleh suaminya, Stefanus Ingatan Zai (22).
Maryana ditinggalkan usai sang suami mengisi bensin sepeda motornya di SPBU tersebut.
Berita lainnya, viral di media sosial foto surat pemotongan gaji karyawan Waroeng Spesial Sambal (SS) yang menerima Bantuan Subsidi Upah (BSU).
Surat itu ditandatangani oleh pemilik sekaligus Direktur Waroeng Spesial Sambal Yoyok Hery Wahyono.
Dalam surat tersebut memuat tulisan yang menyebutkan bahwa karyawan Waroeng SS yang telah menerima BSU sebesar Rp 600.000 akan menerima pemotongan gaji Rp 300.000 per bulan untuk penerimaan periode November dan Desember 2022.
Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Sabtu (29/10/2022).
Maryana, ibu hamil asal Desa Ie Rhob Babah Lueng, Kecamatan Simpang Mamplam, Kabupaten Bireuen, Aceh, ditinggal oleh suaminya di SPBU.
Peristiwa tersebut terjadi di SPBU Lueng Bata, Gampong Cot Mesjid, Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh, Kamis (20/10/2022).
Waktu itu, Maryana dan suaminya, Stefanus Ingatan Zai (22), berkeliling di Kota Banda Aceh menggunakan motor Honda Sonic bernomor polisi BL 3531 AAL.
Di tengah perjalanan, pasangan suami istri tersebut mengisi bensin di SPBU Lueng Bata. Namun, setelah mengisi bensin, Stefanus langsung meninggalkan istrinya.
“Saya pikir dia kembali, tapi sampai sekarang engga balik-balik,” ujarnya, Kamis (27/10/2022).
Baca selengkapnya: Cerita Maryana, Hamil 3 Bulan dan Ditinggalkan Seorang Diri oleh Suami di SPBU
"Datuk" Mawi, begitu orang memanggilnya, dulunya merupakan seorang pemburu harimau. Pada masanya, Mawi membunuh sekitar 150 harimau di Sumatera.
Mawi menjagal harimau dari tahun 1971 hingga akhir tahun 2017. Dalam satu bulan, dia pernah membunuh enam harimau.
"Saya telah membunuh harimau kurang lebih 150 ekor. Boleh dibilang terbanyak di sini," ucapnya di Sarolangun, Jambi, Jumat (5/8/2022),
Namun, kini Mawi sudah bertobat. Sebagai upaya penebusan dosa masa lalu, Mawi saat ini membersihkan hutan dari perangkap jerat dan menyadarkan pemburu lain untuk berhenti.
Titik balik Mawi terjadi sewaktu ia bertemu seorang pria yang mengaku ingin membeli harimau. Dia ternyata adalah Iswadi dari Lingkar Inisiatif.
"Awalnya dia ikut ke hutan, pura-pura beli, suruh berburu. Kemudian dia minta saya berhenti dan dibawa berhenti. Saya dikasih alternatif kegiatan dan dibawa patroli," ungkap Mawi.
Baca selengkapnya: Pertobatan Mawi Sang Jagal, Dulu Kecanduan Bantai 150 Harimau, Kini Jadi Malaikat Pelindung