Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kue Lompong, Makanan Khas Purworejo dengan Pewarna Alami

Kompas.com - 29/10/2022, 15:35 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Kue Lompong adalah makanan khas Purworejo, Jawa Tengah.

Kue Lompong yang berwarna hitam ini merupakan jajanan favorit masyarakat Purworejo.

Bentuk kue lompong mirip dengan kue ku atau kue mata kebo, dengan kulit bagian luarnya kenyal yang diberi isian bercita rasa manis.

Biasanya, kue lompong dijual di pagi hari bersama dengan makanan kecil lainnya di sekitar Grabag, Kutoarjo, dan Purworejo.

Kue Lompong

Pewarna Alami Kue Lompong

Dalam bahasa Indonesia lompong artinya talas. Dinamakan kue lompong karena kue ini mengunakan bahwa pewarna alami dari talas dan memiliki aroma khas.

Abu batang talas dibakar kemudian disaring dan diambil airnya. Air ini yang membuat kue lompong berwarna hitam.

Dalam perkembangannya, pembuatan kue lompong menggunakan damen/batang padi sebagai pewarna lainnya.

Baca juga: 8 Makanan Khas Purworejo, Tempat Keraton Agung Sejagat yang Viral

Batang padi yang sudah kering ditumbuk hingga halus, kemudian disaring dan digunakan sebagai bahan kulit kue lompong.

Bahan Kue Lompong

Kulit kue lompong terbuat dari tepung ketan yang dikukus, sedangkan isi kue lompong terbuat dari kacang tanah yang disangrai lalu ditumbuk kasar dan dicampur dengan gula Jawa.

Kuliner khas Kutoarjo, Jawa Tengah, kue lompong. Kue lompong dibuat dari bahan-bahan seperti batang daun talas atau lompong, tepung merang, tepung ketan, dan gula pasir serta dibungkus daun pisang kering. Sementara, isinya dari tumbukan kacang tanah.
KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Kuliner khas Kutoarjo, Jawa Tengah, kue lompong. Kue lompong dibuat dari bahan-bahan seperti batang daun talas atau lompong, tepung merang, tepung ketan, dan gula pasir serta dibungkus daun pisang kering. Sementara, isinya dari tumbukan kacang tanah.

Perpaduan bahan tersebut membuat kue memiliki cita rasa pekat manis dari gula jawa dan rasa gurih dari kacang.

Jika digigit, tekstur kulit kue lompong akan terasa kenyal dengan kacang dan gula jawa yang lumer.

Keunikan lainnya, adonan kue yang sudah diwarnai dan diberi isian dibungkus menggunakan klaras, yaitu daun pisang kering dan berwarna coklat muda.

Klaras tidak hanya memberikan kesan istimewa, namun daun pisang ini menambah aroma unik pada kue lompong.

Kue lompong akan lebih nikmat dimakan selagi hangat, karena testur kulit akan terasa lebih kenyal.

Baca juga: Kuliner Es Dawet Ireng di Purworejo, Resep Diwariskan hingga 4 Generasi

Jika dimakan dalam kondisi dingin, kulit kue lompong akan cenderung alot.

Saat ini, penjual telah mempertimbangkan kenikmatan kudapan kue ini.

Kue lompong dapat dikukus ulang sebelum disajikan, sehingga wisatawan tidak perlu kahwatir memilih kue ini sebagai oleh-oleh.

Sumber:

dinporapar.purworejokab.go.id dan www.tribunnewswiki.com

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com