Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Suruh Orang Tangkap Warga hingga Tewas di Riau, Bripka AH Diperiksa

Kompas.com - 28/10/2022, 16:14 WIB
Idon Tanjung,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Anggota Bhabinkamtibmas Bripka AH, yang bertugas di Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis, Riau, diperiksa karena melanggar kode etik kepolisian.

Bripka AH diduga memerintahkan sejumlah pemuda di Pulau Rupat untuk menangkap seorang pria berinisial AF (32), yang dianggap kerap meresahkan.

Namun, penangkapan itu berujung tewasnya pria tersebut akibat dianiaya.

Baca juga: Bandar Judi Menyerahkan Diri Setelah 8 Anggotanya Terciduk Polisi

Korban tewas di jalan di Desa Sukarjo Mesim, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Rabu 22 Mei 2022 lalu.

Sedangkan laporan awal yang sampai ke orangtua korban, AF meninggal karena kecelakaan lalu lintas tunggal.

Karena merasa janggal, keluarga meminta otopsi dan olah tempat kejadian perkara (TKP). Hasilnya, AF tewas karena dianiaya.

Dari hasil penyelidikan Polres Bengkalis, ditetapkan dua orang tersangka, yakni FL dan IL.

Baca juga: Dua Polisi di Gorontalo Dipecat akibat Penipuan dan Tabrak Lari

Tak sampai di situ, tewasnya AF diduga akibat suruhan Bhabinkamtibmas Pulau Rupat, Bripka AH. Bripka AH kemudian diperiksa oleh Polres Bengkalis.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Riau Kombes Asep Darmawan membenarkan perihal ini.

Ia mengungkapkan, Bripka AH telah melanggar kode etik kepolisian.

"Yang bersangkutan tidak ada menyuruh menangkap. Tetapi kata-katanya kita tangkap, mungkin karena ada keluhan dari masyarakat (terhadap AF). Jadi, kalau melanggar kode etik, iya. Karena bukan tugas Bhabinkamtibmas untuk melakukan penangkapan," ujar Asep saat diwawancarai wartawan, Kamis (27/10/2022).

Ia mengatakan, saat ini Bripka AH ditempatkan di tempat khusus untuk menjalani pemeriksaan pelanggaran kode etik.

"Dalam pelanggaran kode etik masuk. Maka segera ditempatkan di tempat khusus dan hukum seberat-beratnya," imbuh Asep.

Asep menjelaskan, kejadian itu bermula ketika ada seorang pria yang dianggap meresahkan dikejar warga.

Kemudian, warga melemparnya menggunakan tandan buah sawit hingga terjatuh. Lalu, warga memukul AF hingga tewas.

Sementara dari hasil pemeriksaan, sebut Asep, Bripka AH tidak ada memerintahkan menangkap atau menyuruh orang melakukan kekerasan.

Menurutnya, Bripka AH datang setelah sejumlah pemuda mengeroyok AF.

"Dalam pemeriksaan, tidak ada yang bersangkutan (Bripka AH) menyuruh menangkap atau melakukan kekerasan," kata Asep.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com