Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polres Blitar Kota Pastikan Tak Ada Lagi Tilang Manual

Kompas.com - 28/10/2022, 16:07 WIB
Asip Agus Hasani,
Krisiandi

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com -Kepala Satlantas Polres Blitar Kota AKP Mulya Sugiharto mengatakan, Polres Blitar Kota telah secara penuh menghentikan penilangan secara manual atas pelanggaran lalu lintas di wilayah hukumnya.

Sugiharto menegaskan pihaknya sudah tidak lagi memberlakukan penilangan secara manual sejak adanya instruksi dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo beberapa pekan lalu.

"Sejak wacana atau pun kebijakan dari Bapak Kapolri diberikan kita langsung menerapkan," ujar Mulya kepada wartawan, Jumat (28/10/2022).

"Dengan kebijakan ini tidak ada lagi tilang manual di wilayah hukum Polres Blitar Kota," tambahnya.

Baca juga: Tak Boleh Tilang Manual, Polda Metro Andalkan ETLE Mobile

Dengan demikian, ujarnya, pelanggaran lalu lintas di wilayah hukum Polres Blitar Kota hanya akan mendapatkan sanksi tilang jika tertangkap sistem tilang electronik traffic law enforcement (ETLE). 

Mulya mempersilakan masyarakat di wilayah hukum Polres Blitar kota untuk melapor ke Kantor Polres Blitar Kota jika menghadapi petugas kepolisian dari satuan lalu lintas yang melakukan penilangan secara manual.

5.200 pelanggaran

Di wilayah hukum Polres Blitar Kota, saat ini sudah ada tiga titik persimpangan jalan dengan kamera ETLE terpasang.

Selain itu, Satlantas setempat juga telah memiliki perangkat ETLE mobile berupa satu unit mobil patroli yang dilengkapi dengan peralatan sistem ETLE termasuk kamera yang bisa menangkap foto dan video pelanggaran.

Mulya mengatakan, dalam dua pekan terakhir sejak tilang manual tidak lagi digunakan, pihaknya mencatat adanya 5.200 kasus pelanggaran lalu lintas di wilayah hukumnya.

Baca juga: Tidak Ada Alat, Lhokseumawe Belum Bisa Tilang Elektronik

Jumlah pelanggaran tersebut, jelasnya, merupakan pelanggaran total dari pelanggaran yang tertangkap sistem ETLE statis di tiga titik tersebut dan sistem ETLE mobile.

Namun Mulya tidak menyebutkan proporsi dari tangkapan ETLE statis terhadap ETLE mobile.

"Dari 5.200 kasus pelanggaran yang ter-'capture' selama dua pekan itu, terdapat 788 kasus yang dapat dikonfirmasi," ujarnya.

Menurut Mulya, ada beberapa sebab mengapa tidak semua pelanggaran yang tertangkap sistem ETLE tidak dapat dikonfirmasi.

Penyebabnya, wajah pelanggar tidak dapat dikenali karena menggunakan helm tertutup dan atau nomor polisi tidak dapat terbaca atau palsu.

Dengan demikian, hanya 788 kasus pelanggaran yang akan mendapatkan sanksi tilang.

Baca juga: Tilang Manual Masih Berlaku untuk Pelanggaran Tertentu, Begini Penjelasan Polda Jabar

Mulya mengakui bahwa pelarangan tilang manual akan meminimalisasi kontak antara petugas satlantas dan pelanggar.

Pada saat yang sama, ujarnya, hal ini akan meminimalisasi peluang terjadinya praktik pungutan liar yang dilakukan oleh polisi lalu lintas terhadap warga pelanggar.

"Ini mengurangi kontak antara oknum petugas yang melakukan pungli dan juga oknum masyarakat sendiri yang memberikan iming-iming ucapan terimakasih kepada petugas," ujarnya.*

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com