BATAM, KOMPAS.com– Ledakan di galangan kapal Kota Batam, Kepulauan Riau, disebut terjadi karena kesalahan pekerjanya.
Pengelola galangan kapal itu, PT Marcopollo Shipyard, menyatakan ada pekerjaan yang dilakukan tanpa pemberitahuan.
Production Manager PT Marcopollo Shipyard, Mike, menyebutkan sebelum terjadi ledakan pada Kamis (20/10/2022) ada pemadaman listrik.
"Sebelum terjadi ledakan sempat terjadi pemadaman listrik, namun sekitar 45 menit, sempat terlihat kepulan asap sementara yang saya tahu ada juga empat orang pekerja yang sedang berada di bawah. Saya tahu itu, karena saya berada di lokasi, tapi yang saya sayangkan mereka yang melakukan pekerjaan sama sekali tidak ada pemberitahuannya. Sementara yang dikerjakan di bagian tangki kapal," sebut Mike saat mendampingi kunjungan Komisi IV DPRD Batam ke PT Marcopollo Shipyard, Kamis (28/10/2022).
Baca juga: Terjadi Ledakan di Galangan Kapal Batam, 2 Pekerja Tewas
Berdasarkan hasil evaluasi, pekerjaan itu dilakukan hanya berdasarkan instruksi lisan.
Perintah untuk melanjutkan pekerjaan ketika listrik masih padam disebut keluar dari perusahaan subkontraktor yang digunakan PT Marcopollo dalam proyek terhadap salah satu kapal pengangkut minyak.
"Yang saya tahu hingga saat ini, insiden tersebut terjadi dilakukan atas instruksi lisan saja," jelas Mike.
Sebagai informasi, galangan kapal di Kelurahan Sei Pelunggut, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Kepulauan Riau, mengalami kebakaran hingga terjadi ledakan pada Kamis (20/10/2022).
Baca juga: 17 Jam Kebakaran Pabrik Triplek di Bandung, Kendala Akses hingga Diwarnai Suara Ledakan
Ledakan menyebabkan dua pekerja galangan kapal tewas dan dua lainnya luka serius.