Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangis Ibu di Sumbawa, Anaknya Menjadi Korban Pencabulan dan Berhenti Sekolah, Sang Suami Depresi

Kompas.com - 27/10/2022, 09:34 WIB
Susi Gustiana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Ia menyebutkan, berulang kali keluarga pelaku mencoba berkomunikasi dan ingin berdamai. Tetapi pihaknya tidak membuka jalan damai.

"Kami tidak akan berdamai, anak saya menjadi korban, masa depannya rusak," S terisak.

Ia juga mendapat banyak masukan agar menikahkan anaknya dengan salah satu pelaku. S dan keluarga mengaku tidak akan menerima opsi itu.

"Menikah dengan pelaku bukan jalan menyelamatkan anak saya. Itu sama saja membuat anak saya menjadi korban seumur hidup," kata dia.

Baca juga: Diduga Curi 2 Ponsel, Seorang Pria di Sumbawa Babak Belur Dihajar Warga

Sudah empat bulan berlalu sejak peristiwa pencabulan itu terjadi.

Kasus yang menimpa D masih ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Sumbawa.

Mereka didampingi oleh Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Sumbawa.

Tak hanya D yang mengalami perubahan, suami S atau ayah D pun kini depresi dan tak mau bekerja.

"Suami saya tidak mau melaut lagi. Ia berprofesi sebagai nelayan, sementara perekonomian keluarga kami pas-pasan. Saya harus berjuang agar suami saya sembuh," kata S.

Ia masih memiliki asa, suaminya pulih kembali. Salah satu cara adalah melihat pelaku dipenjara.

"Kami tinggal di kampung. Jadi, banyak yang bilang jika pelaku akan bebas. Ada juga yang bilang anak saya bisa jadi tersangka. Setiap mendengar itu dari omongan orang yang mengajaknya bicara, suami saya naik pitam. Anak saya selalu jadi sasaran amarah bapaknya," tutur S.

Baca juga: BPPD NTB Yakin WSBK Bakal Curi Perhatian Wisatawan ke Lombok

Halaman:


Terkini Lainnya

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com