Saat ini, banyak masyarakat yang menggunakan tudung saji berbahan plastik.
Makanan yang sudah disusun dibawa ke masjid, surau, atau balai desa.
Cara membawa dulang atau talam yang berisi makanan dengan meletakkannya di atas telapak tangan dan mengangkat setinggi bahu.
Baca juga: Grebeg Maulud, Puncak Peringatan Maulid Nabi di Keraton Yogyakarta
Cara lainnya dengan menjungjung dulang atau talam di atas kepala.
Dulang juga dapat dibawa dengan ditayak atau dibawa menggunakan sebelah tangan dengan jari terbuka sejajar di atas kepala.
Biasanya sebelum dulang atau talam dibawa ke masjid, surau, atau balai desa, ada beduk khusus atau takok-takok hingga tiga tahap pukulan menggunakan irama khusus.
Dulang atau talam yang datang lebih dahulu diatur pada barisan depan, kemudian menyusul dulang-dulang berikutnya.
Tamu yang datang duduk berhadap-hadapan sesuai bentuk masjid, surau, atau balai desa.
Barisan paling depan adalah tamu kehormatan, seperti pejabat pemerintah, penghulu, lurah, pemuka agama, guru, dan sebagainya. Sedangkan, barisan paling belakang adalah anak-anak.
Sebelum tudung saji dibuka dilakukan pembacaan doa oleh penghulu atau pemuka agama. Selesai membaca doa dilanjutkan dengan makan bersama.
Dalam acara nganggung ini hanya dihadiri oleh laki-laki.
Saat ini, nganggung jarang ditemui di kota-kota, sebagai gantinya adalah adat kenduri atau sedekah yang biayanya ditanggung oleh yang memiliki hajat.
Sedangkan pada tradisi nganggung, para tetangga ikut membantu pelaksanaan hajatan, sifatnya sukarela.
Saat ini tradisi nganggung masih dilakukan di kampung-kampung maupun pedesaan, meskipun dengan sedikit perubahan sesuai perkembangan zaman.
Dalam tradisi nganggung hampir semua masyarakat ikut dalam kegiatan ini.
Baca juga: Tradisi Lebaran Ketupat Saat Maulid Nabi di Bangka, Dimulai Sejak 2 Abad Lalu
Sehingga, nganggung bermakna menjaga tradisi, silaturahmi, memperkuat persaudaraan, membagikan rezeki kepada yang membutuhkan dan memperingati hari besar Agama Islam.
Sumber:
samsat-sungailiat.babelprov.go.id dan warisanbudaya.kemdikbud.go.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.