Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ida, Jual Jajanan Khas Bengkulu Bermodal Rp 250 Ribu hingga Ekspor ke Malaysia dan Singapura

Kompas.com - 26/10/2022, 19:05 WIB
Firmansyah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Ida, seorang ibu rumah tangga warga Kelurahan Sawah Lebar Baru, Kecamatan Ratu Agung, Kota Bengkulu, tak menyangka, usaha jajanan khas Bengkulu yang ia rintis dalam setahun bisa ekspor ke Singapura dan Malaysia.

Padahal modal awal yang dikeluarkan Rp 250 ribu. 

Ida awalnya memulai usaha jajanan khas Bengkulu dari coba-coba. Ia menjajakan lepat binti, oncong-oncong, dan gelamai (dodol).

Baca juga: Danau Dendam Tak Sudah, Bengkulu: Daya Tarik, Asal-usul Nama, dan Rute

"Awal jualan saya modal cuma Rp 250 ribu jualan di Pasar Minggu, Kota Bengkulu, saat itu jualan saya tidak laku. Lalu pindah jualan ke Pasar Panorama ternyata laku keras," kenangnya saat dijumpai di kediamannya, Rabu (26/10/2022).

Saat itu, hanya dalam waktu dua pekan berjualan di Pasar Panorama, ia bisa mengantongi untung Rp 3 juta. Bahkan permintaan semakin meningkat.

Tingginya permintaan ibarat berkah sekaligus tantangan baginya. Karena itu artinya, Ida harus menambah modal, walau sebenarnya tak banyak modal yang dibutuhkannya. 

"Butuhnya kira-kira Rp 3 juta. Namun saya tidak punya tambahan modal. Ada banyak pinjaman bank namun harus pakai agunan saya tidak punya agunan," tutur dia.

Baca juga: Polisi di Kebumen Beri Pengendara Taat Berlalu Lintas Jamu hingga Jajanan

Di tengah kegalauan Ida mencari modal tambahan usaha, ia dikenalkan rekannya yang membuka usaha kecil pada program pembiayaan produktif dari BTPN Syariah khusus untuk perempuan penggerak bisnis ultra mikro tanpa agunan.

"Saya ikut program. Saya ikut pertemuan rutin BTPN Syariah per dua minggu. Di sana sudah banyak ibu-ibu yang telah duluan ikut program ini. Setiap dua minggu kami dilatih seorang bankir merencanakan usaha, manajemen keuangan, dan lain-lain. Saya tertarik dan ikut ajukan proposal," jelasnya.

Tak lama proposal ajuan Ida diterima BTPN Syariah. Ida pun menerima modal Rp 2 juta. Uang itu ibarat darah segar bagi Ida untuk kembali menggenjot produksi usahanya.

Sistem pembayaran program ini terbilang mudah. Setiap dua minggu, ia dan para perempuan binaan BTPN Syariah di kelurahannya berkumpul. Ia hanya membayar sekitar Rp 100 ribu selama 25 kali pembayaran.

Ida Jual Jajanan Khas Bengkulu tembus pasar Malaysia dan SingapuraKOMPAS.COM/FIRMANSYAH Ida Jual Jajanan Khas Bengkulu tembus pasar Malaysia dan Singapura

Seiring waktu, usaha jajanan Ida berkembang hingga kini memiliki satu karyawan. Namun saat bulan puasa ia harus menambah empat karyawan karena permintaan meningkat. Bisnisnya pun merambah hingga ke Malaysia dan Singapura. 

"Saya punya reseller di Malaysia dan Singapura dengan pesanan rutin per bulan dan akan bertambah setiap bulan puasa," ujarnya.

Saat ini kebutuhan modal Ida memproduksi jajanan khas Bengkulu mencapai Rp 1 juta per hari. Sedangkan keuntungan bersih yang ia terima setiap hari mencapai Rp 350 ribu.

"Sekarang kebutuhan modal terus meningkat menjadi Rp 1 juta per hari. Keuntungan bersih Rp 350 ribu per hari. Mudah-mudahan BTPN Syariah bisa menaikkan pinjaman modal usaha lagi," ujar Ida tersipu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Kilas Daerah
BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

Regional
Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com