Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru TK di Lampung Jadi Korban "Doxing", Datanya Disebar dan Disebut sebagai Pelaku Penerobos Istana Negara

Kompas.com - 26/10/2022, 12:13 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Gita Puspita, seorang guru TK di Bandar Lampung menjadi korban doxing (penyebaran data).

Data Gita yakni NIK hingga KTP disebar melalui media sosial dan dikaitkan sebagai pelaku penerobosan Istana Merdeka, Jakarta.

Gita Puspita tercatat sebagai warga Kelurahan Gedong Air, Kota Bandar Lampung.

"Bukan, itu bukan saya. Seharian saya mengajar di TK," kata Gita saat ditemui, Selasa (25/10/2022) sore.

Baca juga: Data Tersebar sebagai Perempuan Penodong Paspampres, Warga Lampung: Bukan Saya, Seharian Saya Ngajar di TK

Saat peristiwa penerobosan Istana Negara, Jakarta, Gita sedang mengajar di TK yang berada di Kelurahan Gunung Terang mulai pukul 06.30 WIB-16.00 WIB.

Namun Gita membenarkan foto KTP, pas foto, dan data yang tersebar itu adalah dirinya.

"Saya juga nggak tahu kenapa bisa tersebar, saya nggak punya FB (Facebook) atau medsos lain," kata Gita.

Polisi datangi sekolahan

Gita bercerita baru tahu datanya disebar pada Selasa siang sekitar pukul 13.00 WIB. Saat itu Gita sedang mengajar di TK.

"Saya baru tahu tadi (data tersebar) sekitar jam 13.00 WIB, ada (anggota) polisi datang, karena kalau mengajar saya nggak pernah pegang handphone," kata Gita.

Menurutnya, anggota kepolisian datang untuk memastikan identitas KTP yang tersebar dikaitkan dengan aksi perempuan menerobos Istana Negara dengan membawa senpi.

Gita mengaku tidak tahu alasa data dirinya bisa tersebar. Padahal dia tidak pernah melakukan peminjaman online ataupun hal lainnya.

Baca juga: Seorang Guru TK Kaget, NIK hingga KTP Tersebar Di Medsos, Dituding Sebagai Penodong Senpi ke Paspampres

Terkait data itu, Gita menegaskan, bahwa perempuan yang ditangkap Paspampres itu bukanlah dirinya.

"Bukan saya itu, saya seharian di Bandar Lampung, mengajar," kata Gita.

Selain itu Gita menyatakan dirinya tak pernah keluar kota dalam beberapa waktu belakang ini dan menghabiskan banyak waktunya dengan mengajar.

Gita juga meyakini jika dirinya tak pernah meminjamkan KTP kepada orang lain atau mengunggah KTP pribadi di media sosial.

"Facebook saja saya tidak punya, apalagi pengajuan pinjol juga enggak. Ya kaget kok bisa KTP tersebar," kata Gita.

Gita memastikan KTP miliknya tidak pernah hilang sehingga bisa disalahgunakan. Mengenai foto pelaku yang tersebar, Gita menyebut tidak ada kemiripan dengan ciri ciri fisiknya.

Baca juga: Berkaca dari Kasus Pengeroyokan Ade Armando, Ada Nama yang Tercemar akibat “Doxing”

"Saya tidak punya kembaran, hanya saja saya mirip sama mbak saya dia juga gak kemana mana," kata Gita.

Sementara itu Lurah Gedung Air, Sahril Iskandar mengatakan dirinya menerima informasi dari Bhabinkamtibmas setempat.

Saat itu petugas menyebut jika salah satu warganya dikait-kaitkan dengan pelaku penerobos Paspampres di Istana Negara, Jakarta.

"Kita pastikan alamat (identitas KTP) ini benar warga kita," kata Sahril.

Namun Sahril juga memastikan bahwa ada penyalahgunaan identitas karena warga yang bersangkutan berada di rumah tanpa pernah keluar kota.

"Kita pastikan yang bersangkutan ada di rumah, mengajar juga tak jauh dari rumah. Jadi ini penggunaan identitas palsu yang mengaitkan warga kami," kata Sahril.

Baca juga: Penyidikan Perempuan Berpistol FN Coba Terobos Masuk Istana Merdeka, Kini Polisi Telusuri Keterlibatan Jaringan Terorisme...

Camat Tanjungkarang Barat Norcahyo menyatakan pihaknya mendampingi Gita Puspita untuk mengklarifikasi kabar viral tersebut.

"Ini (Gita Puspita) warga kami, dia tinggal bersama orangtuanya dan tidak pernah ke Jakarta," kata Norcahyo.

Norcahyo menambahkan, klarifikasi yang dilakukan pihaknya agar masyarakat tahu bahwa identitas KTP Gita Puspita yang tersebar, bukan pelaku yang diamankan Paspampres.

"Artinya foto yang viral dengan identitas Gita ini tidak benar. Sepengetahuan kami dia ini orang baik dari keluarga baik baik," kata Norcahyo.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Tri Purna Jaya | Editor : Reni Susanti), TribunLampung.co.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Masjid Wali di Bibir Sungai Lusi yang Tak Pernah Kebanjiran

Kisah Masjid Wali di Bibir Sungai Lusi yang Tak Pernah Kebanjiran

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
Beda Nasib Mahasiswa Unnes dan Udinus Saat Ikut Program Ferienjob di Jerman

Beda Nasib Mahasiswa Unnes dan Udinus Saat Ikut Program Ferienjob di Jerman

Regional
Mantap Usung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng, PKB Cari Partner Koalisi

Mantap Usung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng, PKB Cari Partner Koalisi

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Bos Madu Bunuh Mantan Anak Buahnya karena Ditagih Utang Lebih Galak

Bos Madu Bunuh Mantan Anak Buahnya karena Ditagih Utang Lebih Galak

Regional
Cari Kepiting, 3 Pemuda Penyandang Disabilitas Malah Dituduh Begal

Cari Kepiting, 3 Pemuda Penyandang Disabilitas Malah Dituduh Begal

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Nusa Tenggara Barat, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Nusa Tenggara Barat, 29 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Jawa Timur, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Jawa Timur, 29 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi D.i. Yogyakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi D.i. Yogyakarta, 29 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Bali, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Bali, 29 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Kalimantan Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Kalimantan Selatan, 29 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Kalimantan Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Kalimantan Tengah, 29 Maret 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com