Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Zulfan Idap Tumor Ganas di Punggung Selama 2 Tahun dan Butuh Bantuan Pengobatan

Kompas.com - 26/10/2022, 12:05 WIB
Raja Umar,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

ACEH BESAR, KOMPAS.com - Zulfan Saputra (18), anak dari pasangan Yusriana (57) dan Zulmahdi (60), warga warga Desa Lambeu, Kecamtan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar, hanya dapat terbaring di ranjang rumahnya menahan rasa sakit karena benjolan di punggungnya yang terus membengkak sejak dua tahun lalu.

“Awalnya anak saya pulang dari tempat mengaji mengeluh sakit di bagian punggung. Saya pikir masuk angin, saya oles minyak kayu putih, namun keluhannya masih sakit sehingga saya bawa ke tempat kusuk (tempat urut). Setelah itu besoknya sudah keluar benjolan (di punggung),” kata Yusriana kepada Kompas.com saat ditemui dirumahnya, Selasa (25/10/2022).

Tak kunjung sembuh, Zulfan justru terus mengeluh punggungnya terasa sakit. Akhirnya Yusriana dan suami membawa Zulfan ke Rumah Sakit Meuraxa, Banda Aceh, untuk mendapatkan pengobatan.

Baca juga: Derita Yohanes, Bayi di Manggarai Mengidap Hidrosefalus, Tak Punya Biaya Berobat ke RS

Hasil rontgen yang dilakukan di RS Meuraxa saat itu tidak menunjukkan adanya benjolan atau penyakit di area punggung.

“Setelah saya bawa ke (RS) Meuraksa, hasil rontgen tidak tampak apa-apa. Anaknya terus mengeluh sakit, sehingga saya bawa lagi ke lab cempaka," kata Yusriana.

"Di sana dirontgen kembali, hasilnya mulai nampak benjolan. Sehingga (petugas ambil tindakan) sedot carian dari benjolan, tapi tidak ada juga cairan, sehingga saya bawa berobat alternatif di kampung,” sebutnya.

Tak menyerah sampai di situ, Yusriana bersama suaminya terus berusaha untuk mengobati anaknya dengan membawa ke tempat dokter praktik di Banda Aceh. Dari hasil pemeriksaan, Zulfan divonis menderita tumor ganas dan disarankan untuk segera operasi.

“Dari dokter praktik itu kami disuruh harus langsung ambil rujukan untuk masuk ke rumah sakit Fakinah agar dapat dioperasi, dan setelah tiga hari selesai dioperasi sudah dibolehkan pulang. Selanjutnya disuruh kemoterapi setiap tiga hari sekali, sampai enam kali kemoterapi. Tapi, kondisinya tidak kunjung membaik malah semakin parah,” ceritanya.

Tetap sekolah meski sakit

Kendati Zulfan divonis mengidap tumor ganas, dia tetap menyelesaikan bangku sekolah meski harus merangkak ke sekolah.

“Walau kondisi sakit dia tetap sekolah takut dia nanti tidak lulus. Padahal, guru sudah memberitahukan tidak usah ke sekolah, tapi dia tetap ikut ujian. Dan hasilnya dia lulus sekolah SMK,” ungkapnya.

Yusriana mengaku kini tak sanggup lagi membawa anaknya berobat ke rumah sakit lantaran keterbatasan biaya.

Meski biaya pengobatan gratis dengan BPJS, belakangan biaya untuk kebutuhan hidup sangat sulit dipenuhi.

Baca juga: Ketabahan Andini Perjuangkan Anaknya yang Derita Hidrosefalus agar Bisa Bangun dan Berjalan

“Sekarang tidak punya biaya lagi, karena suami penghasilannya sebagai tukang becak satu Rp 30.000 (per hari), ya cukup untuk kebutuhan sehari. Sementara saya tidak bisa bekerja lagi harus menjaga anak saya. Kalau dulu saya juga bisa kerja jadi pembantu di rumah orang,” jelasny.

Yusriana kini hanya bisa berharap dapat mukjizat agar anaknya dapat pulih kembali seperti sedia kala.

“Sekarang paling sesekali kalau sudah tidak tahan lagi saya berobat alternatif di kampung. Di sana (pengobatan alternatif) kan biayanya juga kita kasih seberapa ikhlas, lain tidak mampu karena sudah tidak ada lagi biaya,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Regional
Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Regional
Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Regional
Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Regional
Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Regional
Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com