Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Jaga Rumah Julia Pelaku Arisan Bodong di Samarinda, Tiap Hari Didatangi Puluhan Korban hingga Malam

Kompas.com - 26/10/2022, 09:59 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Julia Kartika (24), seorang guru honorer di Samarinda, Kalimatan Timur ditetapkan sebagai tersangka kasus arisan bodong.

Walau Julia sudah ditetapkan sebagai tersangka, puluhan orang terus mendatangi rumah Julia untuk meminta pertanggungjawaban.

Para korban menginginkan uang yang telah disetorkan dikembalikan oleh pelaku atau melalui keluarganya.

Para korban yang didominasi kaum ibu datang ke rumah kayu berwarna ungu di Jalan Pangeran Bendahara, Gang Karya Muharam, RT 6, Kelurahan Tenun, Kecamatan Samarinda Seberang.

Baca juga: Terlibat Kasus Arisan Bodong di Samarinda, Julia Serahkan Diri ke Polisi, Perputaran Uang Capai Rp 19 Miliar

Namun sayangnya, para ibu tersebut hanya bisa pulang dengan tangan kosong sebab tak satupun orang di dalam rumah tersebut.

"Saya bolak balik sudah lebih dari 12 kali. Tapi nihil. Rumahnya kosong," keluh Nurlaila (44) salah seorang korban arisan online bodong yang mengaku merugi hingga Rp 60 juta kepada media, Selasa (25/10/2022).

Ia mengaku memberikan uang secara tunai kepada Julia pada Selasa (4/10/2022).

"Tapi Senin (17/10/2022) lalu saya dengar orangnya ditangkap polisi. Jadi bingung saya mau ambil kembali uangnya bagaimana," keluh dia.

Ia dan beberapa korban lainnya mengaku datang ingin mengambil barang yang diduga dibeli menggunakan uang mereka.

Baca juga: Modus Arisan Online, Guru Honorer di Samarinda Diduga Lakukan Penipuan, 2 Korban Rugi Rp 1,7 Miliar

"Beberapa ibu-ibu katanya sudah berhasil dapat barangnya. Tapi ini kami tidak bisa karena dijaga polisi dan katanya mau disita," bebernya lagi.

Untuk mencegah terjadi hal yang tidak diinginkan, pihak kepolisian nampak berjaga di depan rumah tersebut.

Uci (34) salah seorang tetangga Julia yang rekannya turut menjadi korban penipuan membenarkan hal tersebut.

Dikatakannya semenjak kasus tersebut mencuat, setiap hari ada saja orang yang datang mencari keberadaan keluarga Julia.

Ia juga mengatakan para korban berdatangan seakan tidak mengenal waktu mulai pagi, siang dan malam.

Baca juga: Mobil Dirampas dan Rumahnya Dijarah, Bandar Arisan Online di Muba Laporkan Anggota ke Polisi

Kendati demikian Uci mengatakan dirinya tidak pernah mendengar suara kegaduhan ataupun cekcok antar korban dengan ayah maupun tante Julia yang masih bertahan di rumah tersebut dan sesekali terlihat.

"Itu rumah mertuanya. Kalau rumah pribadi Julia saya tidak tahu karena dia, suami dan adiknya yang kuliah itu tinggal di situ," bebernya.

Menurutnya, Julia merupakan sosok yang periang, ramah dan mudah bergaul dengan siapa saja.

"Cuma tidak tahu kenapa dia begitu (menipu) karena tidak pernah juga cerita soal arisannya," pungkasnya

Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Rumah Julia Pelaku Arisan Bodong di Samarinda Dijaga Polisi, Tiap Hari Digeruduk Puluhan Korban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laporkan Pacar Anaknya atas Kasus Pencabulan, Ayah Korban Ternyata Ikut Memerkosa

Laporkan Pacar Anaknya atas Kasus Pencabulan, Ayah Korban Ternyata Ikut Memerkosa

Regional
Ditagih Belanjaan Sembako Rp 45 Juta, IRT Pelaku Penipuan Maki Korban

Ditagih Belanjaan Sembako Rp 45 Juta, IRT Pelaku Penipuan Maki Korban

Regional
Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang, Abu Vulkanik Gunung Ruang Ganggu Penerbangan

Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang, Abu Vulkanik Gunung Ruang Ganggu Penerbangan

Regional
Hujan Disertai Angin di Semarang, Puluhan Rumah Roboh dan Pohon Tumbang

Hujan Disertai Angin di Semarang, Puluhan Rumah Roboh dan Pohon Tumbang

Regional
Sambut HUT Ke-76 Provinsi Sumut, Pj Gubernur Hassanudin: Momen Ini Jadi Ajang Evaluasi dan Introspeksi

Sambut HUT Ke-76 Provinsi Sumut, Pj Gubernur Hassanudin: Momen Ini Jadi Ajang Evaluasi dan Introspeksi

Regional
Korban Banjir di Lebong Bengkulu Butuhkan Air Bersih dan Pangan

Korban Banjir di Lebong Bengkulu Butuhkan Air Bersih dan Pangan

Regional
Terjerat Kasus Fidusia, Seorang PNS di Salatiga Ditangkap Polisi

Terjerat Kasus Fidusia, Seorang PNS di Salatiga Ditangkap Polisi

Regional
Kakek yang Hilang di Pantai Rogan Flores Timur Ditemukan Meninggal Dunia

Kakek yang Hilang di Pantai Rogan Flores Timur Ditemukan Meninggal Dunia

Regional
Perampok Bersenjata Api yang Gasak Toko Emas di Blora Masih Buron

Perampok Bersenjata Api yang Gasak Toko Emas di Blora Masih Buron

Regional
Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah tapi Tetap Dapat Nilai

Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah tapi Tetap Dapat Nilai

Regional
Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Regional
Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Regional
Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Regional
Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Regional
Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com