Penumpang lainnya, Novita Jo Lobo terpisah dengan dengan sang ayah ketika tragedi terjadi.
Novita mengatakan, ayahnya yang lebih dulu melihat kepulan asap.
Posisi kapal ketika itu masih tetap melaju, meski kondisinya sudah terbakar.
Ratusan orang panik, saling dorong dan berdesak-desakan lantaran api telah membakar bagian belakang kapal.
Beberapa orang terjatuh ke laut lantaran aksi saling dorong.
"Setelah itu karena saya dekat dengan perahu karet maka saya langsung pegang perahu karet," katanya.
Dalam momen itu, Novita sempat melihat sang ayah sedang memegang pelampung di lautan.
Namun kemudian datang gelombang hingga mereka terpisah. Novita kini masih menunggu kabar dari sang ayah.
Kebakaran di Kapal Cantika menewaskan 17 orang.
Mulanya, tim SAR merilis ada 14 korban tewas pada Senin (24/10/2022).
Jumlah tersebut bertambah tiga orang pada Selasa (25/10/2022) hingga menjadi 17 orang.
Tiga jenazah korban itu ditemukan sekitar delapan mil dari lokasi bangkai kapal.
Di hari yang sama, SAR Kupang juga menemukan sisa bangkai Kapal Cantika Lestari 77 yang terbakar.
Baca juga: Gubernur NTT Minta Manifes Penumpang Kapal Cantika Lestari Diperiksa Kembali
Hanya tersisa bagian ujung kapal yang terapung di laut.
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) NTT Irjen Pol Johni Asadoma mengungkapkan polisi masih menyelidiki penyebab terbakarnya kapal.
Namun diduga api berasal dari Air Conditioner (AC) yang terbakar.
"Berdasarkan informasi sementara, ketika salah satu kru memperbaiki AC sehingga terjadi kebakaran," kata Johni, Selasa (25/10/2022).
Api cepat merambat lantaran banyak bagian kapal yang terbuat dari fiber.
Dia membenarkan beberapa penumpang berjatuhan ke laut.
"Kita dari Polair mengerahkan tiga unit kapal untuk mengevakuasi para penumpang," katanya.