KUPANG, KOMPAS.com- Siang itu, suara ledakan yang diduga berasal dari bagian belakang dek terdengar oleh Mathias Asmau, salah seorang penumpang kapal Cantika 77 rute Kupang-Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sesaat kemudian, Mathias melihat kepulan asap dan api menjalar, Senin (24/10/2022). Posisi kapal berada di dekat Perairan Amfoang, Kabupaten Kupang.
Baca juga: 16 Jenazah Korban Kapal Terbakar di NTT Diidentifikasi, Berikut Identitasnya
Dalam hitungan detik, ratusan penumpang panik dan berlarian.
Spontan, Mathias mengarahkan para penumpang menghindari kobaran api yang dengan cepat merambat.
Di tengah kepanikan ratusan orang, Mathias melihat bayi berusia sekitar satu tahun, seorang diri tanpa orangtuanya.
Baca juga: Ratusan Penumpang Kapal Cantika Lestari yang Cedera Dirawat di 3 Rumah Sakit di Kota Kupang
"Tidak tahu orangtuanya siapa. Anak itu saya pikir sudah meninggal, tapi saya keluar begini saya lihat masih bernapas," katanya, seperti dilansir dari Pos Kupang, Senin (24/10/2022).
Mathias berupaya menekan perut bocah itu hingga muntah dan kembali bernapas normal.
Dengan satu tangannya, Mathias membawa bayi tersebut.
Menurutnya, sejak api muncul, kapal tetap melaju. Perlahan air merendam bagian geladak kapal.
Mathias bertahan selama kurang lebih empat jam sampai akhirnya tim SAR dengan KM Bahari datang menyelamatkannya dan bayi tersebut.