KOMPAS.com - Julia Kartika Sari Kamal (24) alias Julia, seorang guru honorer di Kota Samarinda, Kalimantan Timur menyerahkan diri ke polisi karena terlibat kasus arisan bodong.
Julia diketahui mulai mengelola arisan sejak tahun 2018. Selama empat tahun, arisan miliknya berjalan dengan lancar tanpa kendala.
Cara Julia merayu para korbannya adalah dengan mengiming-imingi keuntungan besar.
Seperti memasukkan modal Rp 50 juta, maka dalam waktu empat hari akan mendapatkan keuntungan Rp 86 juta.
Ada ratusan member yang mnegikuti arisan yang dikelola Julia. Bahkan disebut-sebut perputaran uang tersebut mencapai Rp 19 miliar.
Baca juga: Modus Arisan Online, Guru Honorer di Samarinda Diduga Lakukan Penipuan, 2 Korban Rugi Rp 1,7 Miliar
Namun seka 12 Juli 2022, Julia tak bisa memenuhi janjinya. Dirinya pun memutar akal hingga akhirnya nekat membuka slot arisan palsu.
Harapannya agar dapat mengembalikan modal dari member sebelumnya. Julia pun mempromosikan arisan bodong itu lewat streaming Facebook.
Akan tetapi lagi-lagi cara tersebut tidak berhasil hingga Julia memanggil member ke rumahnya.
Mereka bermusyawarah untuk mencari jalan tengah dan Julia meminta waktu agar bisa mengembalikan modal para membernya.
Pada akhirnya Julia menyerahkan diri ke polisi karena tidak mampu menepati janjinya.
Baca juga: Mobil Dirampas dan Rumahnya Dijarah, Bandar Arisan Online di Muba Laporkan Anggota ke Polisi
Para member pun merasa telah menjadi korban penipuan arisan bodongnya.
Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli menjelaskan, uang yang dikelola Julia mencapai belasan miliar.
"Jumlah itu (Rp 19 miliar) adalah uang yang berputar atau pernah masuk ke rekening pelaku dari Mei sampai Oktober (2022) ini," ucap dia.
Fadli menambahkan, hingga saat ini masih ada 12 orang korban yang melapor dengan kerugian mencapai Rp 3 miliar.
Pihaknya masih melakukan pendalaman untuk menelusuri aliran dana dari arisan bodong milik Julia.