KOMPAS.com - Dua anak berinisial RMS (17) dan SPM (10) di Tebing Tinggi, Sumatera Utara, diduga jadi korban perbudakan.
Mereka dipekerjakan di satu toko yang menjual minuman keras (miras) di Jalan Mayjen Sutoyo, Kelurahan Satria, Kecamatan Padang Ilir, Kota Tebingtinggi, tanpa menerima gaji.
Dikutip dari Tribun Medan, dua anak tersebut adalah warga Sibolga dan sudah dua tahun bekerja di toko miras tersebut.
Mereka juga dikurung dalam tokok tersebut dan tak boleh keluar selain bekerja.
Kasus tersebut kemudian dilaporkan ke Lembaga Perlindungan Anak dan Polres Tebingtinggi.
Baca juga: Ratusan ABK asal Jateng Laporkan Kasus Perbudakan Modern di Kapal Ikan Asing
Saat dikonfirmasi, Kasi Humas Polres Tebingtinggi, AKP Agus Arianto membenarkan laporan itu.
"Benar sudah ada laporan terhadap kejadian tersebut ke Polres Tebingtinggi," kata Agus, Selasa (25/10/2022).
Laporan dengan nomor STTPL/B/879/SPKT.TEBING TINGGI dan STTPL/B/880/SPKT. TEBING TINGGI, telah dilaporkan pada Jumat 21 Oktober 2022 lalu.
"Saat ini sedang dalam proses penyidikan dan penyelidikan oleh Polres Tebingtinggi," sambung dia.
Baca juga: Jerat Perbudakan ABK di Kapal Ikan Asing, bak Penjara di Tengah Samudra (Bagian 2)
Namun Agus belum bersedia untuk memberikan keterangan lebih jauh mengenai kejadian tersebut karena dalam proses penyelidikan.
"Nanti setelah proses sidik akan diberikan informasi lebih jauh," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Dua Anak di Tebing Tinggi Disekap, Alami Penyiksaan dan Perbudakan, Disuruh Jual Minuman Keras
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.