Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Kebakaran Rumah di Desa Takaplager Sikka, Kerugian Ditaksir Rp 200 Juta

Kompas.com - 26/10/2022, 06:54 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Polisi mengungkapkan kronologi terbakarnya sebuah rumah di Dusun Poma, Desa Takaplager, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, NTT, Selasa (25/10/2022).

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor (Polres) Sikka AKP Margono menyebut, rumah yang terbakar milik Melkior Nasi (50), warga Dusun Poma, Desa Takaplager.

Baca juga: Sebuah Rumah di Sikka Terbakar, Laptop hingga Surat Berharga Hangus

Rumah tersebut memiliki lima kamar tidur. Sebanyak empat kamar disewakan kepada para mahasiswi salah satu kampus swasta di Maumere.

Berdasarkan keterangan istri Melkior, Maria Nasa (39), asap tebal dan api pertama kali terlihat dari kamar yang ditempati BVDG (19) dan MYNA (19), pukul 07.49 Wita.

Maria lalu berteriak meminta tolong kepada tetangga. Mendengar teriakan Maria, ketiga saksi, yakni GHD (35), YP (48), YF (42), langsung mendatangi lokasi kejadian.

"GHD dan YP kemudian membuka kamar yang dihuni BVDG dan MYNA. Keduanya melihat kobaran api dari kamar tersebut," jelasnya.

Ketiganya berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. Namun, api dengan cepat merambat dan membakar sejumlah barang.

"Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 09.00 Wita setelah tim pemadam mengerahkan satu unit mobil tangki air," katanya.

Margono menambahkan, saat kejadian, listrik di rumah tersebut dalam keadaan padam. Penghuni kamar sempat menyalakan lilin untuk penerangan.

"Belum diketahui penyebab kebakaran tersebut. Untuk sementara masih pemeriksaan saksi-saksi," katanya.


Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Nita, lpda Kadek Johan Abdi Jaya mengatakan, api diduga dari lilin yang lupa dimatikan di salah satu kamar yang dihuni oleh dua orang mahasiswa. Namun hal itu belum bisa dipastikan.

Sebab, berdasarkan keterangan mahasiswa itu, lilin tersebut sudah dipadamkan sebelum ke kampus.

"Belum diketahui secara pasti penyebabnya karena dari keterangan yang kita ambil dari anak mahasiswa itu katanya saat ke kampus lilinnya sudah dimatikan," ujarnya.

Kerugian ditaksir Rp 200 juta

Johan menambahkan, kerugian akibat kebakaran itu ditaksir mencapai Rp 200 juta.

Baca juga: Apotek di Sikka Setop Sementara Penjualan Obat Sirup

"Kerugian materiel diperkirakan kurang lebih Rp 200.000.000. Ada uang tunai Rp 30 juta dan barang berharga lain ikut terbakar," ujar Johan.

Johan mengatakan, para korban menetap sementara di rumah yang disiapkan Polsek Nita. Mereka akan dipindahkan setelah mendapat tempat tinggal yang baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Regional
Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Regional
Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Regional
Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Regional
Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Regional
Aduan Tarif Parkir 'Ngepruk' di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Aduan Tarif Parkir "Ngepruk" di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Regional
Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Regional
Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Regional
5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Regional
Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com