Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teganya Ibu Kandung Sekap Kedua Anaknya di Ruang Gelap, Kondisi Leher dan Kaki Terikat Rantai Besi

Kompas.com - 25/10/2022, 17:49 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Seorang ibu kandung di Kabupaten Tabanan, Bali tega menyekap kedua anaknya yang masih kecil dengan kondisi leher dan kaki terikat rantai besi.

Bahkan, kedua bocah malang itu ditinggalkan begitu saja oleh sang ibu, UDW (40) di dalam rumah dalam kondisi tak ada penerangan.

Peristiwa itu pertama kali diketahui warga sekitar ketika malam hari mendengar suara tangisan anak kecil pada Sabtu (22/10/2022).

Kronologi peristiwa

Kasus kekerasan terhadap anak itu terjadi di Desa Dajan Peken, Kecamatan Tabanan.

Awalnya warga yang sedang melintas merasa curiga karena mendengar suara tangisan anak kecil.

Ternyata sumber suara itu dari dalam rumah UDW yang kondisinya gelap gulita.

Lantas, warga pun memasuki halaman dengan memanjat pagar untuk memastikan suara tangisan tersebut.

Saat melihat dari jendela, warga menemukan seorang bocah dalam kondisi lehernya terikat rantai yang dikaitkan ke kusen jendela rumah.

Kemudian, saat memasuki rumah warga juga mendapati satu bocah lagi ditemukan dalam kondisi kakinya juga terikat rantai yang dikaitkan ke kayu pintu kamar.

Mengetahui kejadian itu, warga langsung melapor ke kepala lingkungan dan kepolisian.

Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra mengatakan, kedua anak itu ditemukan oleh warga berada di lantai ruang tamu yang gelap gulita.

Diketahui kedua bocah tersebut masih berusia 6 tahun dan 3 tahun.

"Jadi warga menemukan dua orang anak duduk di lantai ruang tamu dalam kondisi terikat rantai. Situasi rumah tersebut dalam keadaan gelap dan lampu penerangan tidak hidup," ungkap dia, Senin.

Kemudian, polisi mengamankan ibu kedua bocah tersebut setelah mendapatkan laporan.

Alasan pelaku merantai anak

Saat diperiksa polisi, pelaku mengaku meninggalkan kedua anaknya di rumah karena mengantarkan jualan sejak sore hari.

"Pas mungkin malam lupa menyalakan lampu mungkin anaknya ketakutan kemudian menangis dan didengar sama warga yang lewat dan pakai senter dan handphone," ujar dia.

Menurut pengakuan pelaku, kedua anaknya tersebut selama ini nakal.

"Anaknya memang super aktif dan menurut ibunya katanya anaknya nakal selama ini," imbuh dia.

Dalam kasus tersebut, polisi mengamankan dua buah rantai besi dengan panjang sekitar dua meter dan empat buah gembok yang digunakan untuk merantai bocah tersebut.

"Terlapor (ibu kandung) melakukan kekerasan dengan merantai leher dan kaki anak kandungnya dengan alasan untuk membuat jera anak supaya tidak berbuat nakal," ucap dia.

Pelaku ditetapkan tersangka

Atas perbuatannya, pelaku ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian.

Tak hanya ibu kedua korban, polisi juga menetapkan kekasihnya, MS sebagai tersangka.

Kasat Reskrim Polres Tabanan AKP Aji Yoga Sekar mengatakan, MS ditetapkan tersangka diduga karena ikut terlibat.

MS mengetahui namun membiarkan penyekapan kedua bocah tersebut terjadi.

"Sudah jadi tersangka, (UDW dan MS) pasangan kekasih. (MS) turut serta dan membiarkan (penyekapan)," kata dia, Selasa.

Kedua pelaku pun dijerat Pasal 80 ayat 1 dan ayat 4 UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Keduanya pun diamankan di Rutan Mapolres Tabanan untuk proses hukum lebih lanjut.

"Untuk ibunya tidak ditahan, hanya diamankan," jelas dia.

Nasib kedua bocah

Kedua anak yang menjadi korban penyekapan oleh ibunya sendiri itu ditempatkan di rumah aman untuk pemulihan kondisi psikisnya.

"Kami amankan di rumah aman untuk trauma healing, untuk pemenuhan hak-haknya dan psikologi" ucap dia.

Saat ini, polisi masih mendalami dugaan terjadinya kekerasan terhadap kedua anak tersebut.

"Masih kami dalami dan sementara ini masih menunggu hasil visum," jelas dia.

Pelaku mengaku kepada penyidik baru kali pertama merantai anaknya.

"Katanya karena kerja dan tidak ada yang menjaga makanya dirantai. Dari pengakuan ibunya baru pertama," jelas dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Buleleng Bali, Ahmad Muzakki Al Hasan | Editor Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Cekcok Pemuda Berujung Saling Serang di Kota Tual Maluku, 1 Korban Tewas

Cekcok Pemuda Berujung Saling Serang di Kota Tual Maluku, 1 Korban Tewas

Regional
Ayah Perkosa Anak Kandung Sampai Hamil di Banten, Sempat Temani Persalinan

Ayah Perkosa Anak Kandung Sampai Hamil di Banten, Sempat Temani Persalinan

Regional
Melihat Kesibukan Warga Jawa Tondano Menyambut 'Bakdo Kupat'

Melihat Kesibukan Warga Jawa Tondano Menyambut "Bakdo Kupat"

Regional
Motif Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Sakit Hati karena Tak Dianggap

Motif Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Sakit Hati karena Tak Dianggap

Regional
Silsilah RA Kartini, Pejuang Emansipasi yang Berdarah Biru

Silsilah RA Kartini, Pejuang Emansipasi yang Berdarah Biru

Regional
Korban Meninggal Bentrok di Tual Maluku Dimakamkan

Korban Meninggal Bentrok di Tual Maluku Dimakamkan

Regional
Jeffri Kaget Kaus Merahnya Dipakai oleh Pembunuh Ibu dan Anak di Palembang, Diambil Pelaku dari Rumah Kosong

Jeffri Kaget Kaus Merahnya Dipakai oleh Pembunuh Ibu dan Anak di Palembang, Diambil Pelaku dari Rumah Kosong

Regional
Tradisi Sungkem Tlompak, Wujud Syukur Masyarakat Lereng Gunung Merbabu

Tradisi Sungkem Tlompak, Wujud Syukur Masyarakat Lereng Gunung Merbabu

Regional
Sepekan Setelah Lebaran, Harga Bawang Merah di Tingkat Petani Brebes Rp 50.000 per Kg

Sepekan Setelah Lebaran, Harga Bawang Merah di Tingkat Petani Brebes Rp 50.000 per Kg

Regional
Kronologi Ganda Bunuh Istri dan Anak Mantan Bos di Palembang gara-gara Gaji yang Dibayar Tak Sesuai

Kronologi Ganda Bunuh Istri dan Anak Mantan Bos di Palembang gara-gara Gaji yang Dibayar Tak Sesuai

Regional
Diadakan di 14 Titik, Festival Balon Udara di Wonosobo Bakal Dikunjungi Puluhan Ribu Wisatawan

Diadakan di 14 Titik, Festival Balon Udara di Wonosobo Bakal Dikunjungi Puluhan Ribu Wisatawan

Regional
Pembunuh Bocah TK yang Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Goa Terungkap, Saat Ini Masih Buron

Pembunuh Bocah TK yang Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Goa Terungkap, Saat Ini Masih Buron

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com