Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Festival Ulat Sagu di Kampung Yoboi Jayapura, Ada Sajian Papeda hingga Es Krim Sagu

Kompas.com - 25/10/2022, 11:22 WIB
Roberthus Yewen,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SENTANI, KOMPAS.com - Festival Ulat Sagu II digelar di Kampung Yoboi, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, pada 25-27 Oktober 2022.

Festival ini digelar berdasarkan ide masyarakat dan pemuda di Kampung Yoboi. Festival Ulat Sagu ini merupakan yang kedua digelar di Kampung Yoboi, festival pertama digelar pada 2020.

Baca juga: Menengok Cantiknya Kampung Yoboi, Desa Wisata di Atas Danau Sentani (1)

Gelaran Festival Ulat Sagu II bertepatan dengan penyelenggaraan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) yang berlangsung di Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura.

Berbagai makanan lokal khas Papua akan disajikan selama penyelenggaraan Festival Ulat Sagu di Kampung Yoboi yang berada di atas permukaan Danau Sentani ini. 

Ketua Panitia Festival Ulat Sagu II Kampung Yoboi Billy Tokoro mengatakan, salah satu makanan yang disajikan pada festival itu adalah papeda, salah satu makanan pokok masyarakat Papua dan Maluku.

Bahan dasar pembuatan papeda, kata Billy, adalah sagu. Sehingga tak heran makanan ini tersebar hampir di seluruh warung, baik di Kota dan Kabupaten Jayapura.

“Ada makan papeda dan ikan kuah kuning dari Danau Sentani dan makan papeda dengan ulat sagu,” kata Billy Tokoro kepada Kompas.com, Senin (24/10/2022) malam.

Para pengunjung festival diharapkan menyantap papeda yang disiapkan masyarakat Kampung Yoboi.

“Bagi para wisatawan, tamu undangan, masyarakat adat nusantara dan semua pengunjung bisa menikmati papeda yang akan disiapkan oleh warga masyarakat disela-sela pelaksanaan kegiatan festival,” ajaknya.

Es krim dan kue sagu

Selain papeda, ada jajanan modern berbahan dasar sagu yang juga disiapkan masyarakat Kampung Yoboi, yakni es krim dan kue sagu.

“Es krim sagu ini merupakan salah satu turunan produk dari sagu yang dapat ditemui oleh warga selama berkunjung mengikuti Festival Ulat Sagu II di Yoboi,” kata Billy.

Kue yang dibuat dari sagu juga akan disajikan kepada para wisatawan dan pengunjung selama berada di Yoboi.

“Para wisatawan dan pengunjung tinggal pilih menu makanan lokal yang akan disiapkan warga untuk di makan dan di minum,” ucapnya.

Tokok dan ramas sagu

Selain makanan tradisional, Festival Ulat Sagu juga menampilkan atraksi pengolahan sagu secara langsung. Para wisatawan bisa mencoba mengolah sagu di lokasi itu.

“Atraksi tokok sagu, ramas sagu bisa dilihat secara langsung. Bisa di nonton dan di foto langsung di lokasinya,” kata Billy.

Baca juga: Kejari Jayapura Kembalikan Aset Senilai Rp 3 Miliar ke Pemkab Mamberamo Raya

Tak hanya itu, Billy mengungkapkan, para wisatawan dan pengunjung bisa langsung memanen sagu bersama masyarakat adat pemilik hak ulayat, sekaligus melihat proses pengolahan sagu di pohon.

“Mulai dari proses penebangan, tokok sagu hingga ramas sagu bisa dilihat secara langsung,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

Regional
Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Regional
Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Regional
Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Regional
Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Regional
Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Regional
Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Regional
3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

Regional
Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Regional
Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Regional
Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Regional
Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Regional
Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Regional
Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com