Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apotek di Sikka Setop Sementara Penjualan Obat Sirup

Kompas.com - 24/10/2022, 20:40 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Krisiandi

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Sejumlah apotek di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), menghentikan sementara penjualan produk obat cair atau sirup menyusul adanya instruksi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Instruksi tersebut terkait meningkatnya kasus gagal ginjal akut pada anak-anak.

Petugas Apotek Yaspem Farma yang terletak di Kelurahan Madawat, Kecamatan Alok, Ethiopia Litgardis Mekeng mengatakan, pihaknya telah menyetop penjualan obat sirup sejak kasus gagal ginjal akut mulai meningkat.

Baca juga: 11 Anak di Bali Meninggal akibat Gagal Ginjal Akut, Dinkes Terbitkan SE Larangan Obat sirup

"Untuk sementara kami setop dulu penjualannya," ujar Mekeng kepada wartawan di Maumere, Senin (24/10/2022).

Ia mengungkapkan, akan melayani kembali penjualan obat sirup setelah mendapat informasi resmi dari Kemenkes dan rekomendasi dari Balai Pengawas Obat dan Makanan (POM).

Sementara bagi pasien yang membutuhkan, akan disediakan obat dalam bentuk tablet.

"Kalau ada pasien yang memang butuh, mungkin kami sediakan dalam bentuk tablet," katanya.

Ketua Apoteker Indonesia Cabang Sikka Fransiska Sinandona Rusli berpandangan, pada prinsipnya secara organisatoris pihaknya tetap menghargai keputusan Kemenkes melarang penjualan obat sirup.

Fransiska menuturkan, telah meneruskan imbauan tersebut ke semua apotek agar tidak menjual obat sirup atau jenis obat tertentu sampai adanya keputusan resmi.

"Semua imbauan dari pusat dan Balai POM sudah kami sampaikan kepada semua pemilik apotek," ujarnya.

Kendati begitu, pihaknya tetap berkolaborasi dengan dokter setempat untuk melakukan pemantauan bagi pasien anak dan memberikan obat sesuai yang disarankan.

Fransiska juga menyarankan agar warga menggunakan terapi tradisional atau penggunaan tablet pengganti sirup.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus menyarankan, seluruh apotek untuk sementara tidak menjual obat dalam bentuk sirup kepada masyarakat hingga adanya pengumuman resmi dari pemerintah.

Ia juga para tenaga kesehatan (nakes) agar tidak meresepkan obat dalam bentuk sediaan cair atau syrup kepada pasien.

Baca juga: Polisi di Lampung Ikut Sosialisasikan Obat sirup Mengandung EG yang Ditarik BPOM

"Bagi tenaga kesehatan, untuk sementara tidak meresepkan obat-obatan dalam bentuk sediaan cair atau sirup sampai ada penyampaian resmi dari pemerintah sesuai dengan ketentuan," ujar Petrus di Maumere, Kamis (20/10/2022).

Herlemus menyarankan, jika ada anak sakit dengan gejala demam, diare dan muntah, segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk dilakukan pemeriksaan serta observasi.

Selanjutnya, bila proses penanganan di pustu atau puskesmas tidak dapat ditangani dalam waktu 24 jam, pasien segera dirujuk ke rumah sakit terdekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

Regional
Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Regional
Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Regional
Polresta Cirebon Siaga Kepadatan Pemudik Awal Saat 'Long Weekend'

Polresta Cirebon Siaga Kepadatan Pemudik Awal Saat "Long Weekend"

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com