Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Dinkes: Ada 12 Kasus Gagal Ginjal Akut di Banten, 8 Meninggal Dunia

Kompas.com - 24/10/2022, 17:33 WIB

SERANG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten dr Ati Pramudji Hastuti menyebut ada 12 kasus gagal ginjal akut pada anak di daerahnya. 8 kasus di antaranya meninggal dunia.

"Di kita ada 12 kasus di Banten, 8 kasus meninggal dunia, 3 kasus sudah sembuh, dan satu kasus dalam perawatan," kata Ati kepada wartawan di Pendopo Gubernur Banten, Serang. Senin (24/10/2022).

Ati merinci, 12 kasus tersebut tersebar di empat wilayah di antaranya Kota Tangerang 4 kasus, di antaranya tiga orang meninggal, satu masih dirawat.

Baca juga: Wakil Ketua DPRD Minta Pemprov Jatim Gencarkan Edukasi Publik soal Gagal Ginjal Akut

Kemudian di Kabupaten Tangerang 6 kasus di antaranya empat meninggal dunia, dua orang sembuh.

Selanjutnya Kota Tangerang Selatan ditemukan satu kasus sembuh, dan di Kota Cilegon satu kasus meninggal dunia.

"Kasus rata-rata di usia di bawah lima tahun," ujar Ati.

Untuk menghadapi kasus ini, dirinya sudah menginstruksikan kepada seluruh kepala dinas kabupaten dan kota serta fasilitas kesehatan (faskes) untuk menghentikan pemberian obat jenis sirup kepada anak.

"Kemarin sesuai arahan Kemenkes-nya stop dulu untuk sementara seluruh obat-obatan jenis sirup sampai ada penelitian lebih lanjut," beber dia.

"Kemarin kan sudah ada beberapa ekspos dari BPOM ada sekitar 133 jenis sirup yang aman untuk dikonsumsi jika sesuai dengan dosisnya. Tapi ada juga yang tidak layak untuk dikonsumsi karena mengandung tiga zat berbahaya," tambah Ati.

Baca juga: Sempat Dirawat 21 Hari, Satu Balita Penderita Gagal Ginjal Akut asal Wonogiri Meninggal

Ati pun mengajak seluruh orangtua di Banten yang memiliki anak Balita tetap tenang, tak panik, dan pastikan kondisi daya tahan tubuh anak dijaga dengan mengkonsumsi vitamin dan gizi seimbang.

Jika mengalami gejala, segera bawa dan datangi fasilitas kesehatan serta jangan membeli obat di warung-warung yang dikhawatirkan berbahaya pada anak.

"Jika mengalami infeksi saluran pernapasan akut, jangan didiamkan tapi sebaiknya langsung dibawa ke fasilitas kesehatan. Kita jangan langsung memberikan obat beli obat di warung, tapi biasakan berobat di fasilitas kesehatan biarkan serahkan kepada dokter," pungkas dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Polisi Amankan Mobil Berisi Ribuan Petasan yang Akan Diedarkan di Purwokerto

Polisi Amankan Mobil Berisi Ribuan Petasan yang Akan Diedarkan di Purwokerto

Regional
Pemkab Sikka Biayai Semua Mahasiswa Kurang Mampu dengan IPK 3,0 ke Atas

Pemkab Sikka Biayai Semua Mahasiswa Kurang Mampu dengan IPK 3,0 ke Atas

Regional
Hendak Perang Sarung, Sekelompok Remaja Digelandang ke Polsek Kembaran Banyumas

Hendak Perang Sarung, Sekelompok Remaja Digelandang ke Polsek Kembaran Banyumas

Regional
Kebakaran Kapal MT Kristin di Mataram, 1 ABK Ditemukan Tewas, 2 Masih Dicari

Kebakaran Kapal MT Kristin di Mataram, 1 ABK Ditemukan Tewas, 2 Masih Dicari

Regional
ODGJ di Bima Dipanah Orang Tak Dikenal, Alami Luka Parah di Rahang

ODGJ di Bima Dipanah Orang Tak Dikenal, Alami Luka Parah di Rahang

Regional
Diserempet dan Diludahi Saat Kerjakan Gapura, Pria di Ende Aniaya Pengendara Motor hingga Tewas

Diserempet dan Diludahi Saat Kerjakan Gapura, Pria di Ende Aniaya Pengendara Motor hingga Tewas

Regional
Lumpur Minyak Hitam Cemari Pantai di Bintan Kepri, Diduga Sengaja Dibuang

Lumpur Minyak Hitam Cemari Pantai di Bintan Kepri, Diduga Sengaja Dibuang

Regional
Pasca-mahasiswa Tewas Usai Jatuh di Gua Braholo Gunungkidul saat Survei Kegiatan, Mapala FK UNS Lakukan Evaluasi Internal

Pasca-mahasiswa Tewas Usai Jatuh di Gua Braholo Gunungkidul saat Survei Kegiatan, Mapala FK UNS Lakukan Evaluasi Internal

Regional
Mahasiswa UNS Meninggal Usai Terjatuh di Goa Braholo Gunungkidul Dibawa Pulang ke Tegal

Mahasiswa UNS Meninggal Usai Terjatuh di Goa Braholo Gunungkidul Dibawa Pulang ke Tegal

Regional
Wagub: Tidak Ada Tempat Bagi yang Intoleren Hidup di NTT

Wagub: Tidak Ada Tempat Bagi yang Intoleren Hidup di NTT

Regional
Ombudsman NTT Terima Aduan Sejumlah Siswa Terancam Tak Ikut Ujian karena Belum Bayar SPP

Ombudsman NTT Terima Aduan Sejumlah Siswa Terancam Tak Ikut Ujian karena Belum Bayar SPP

Regional
Diterkam Buaya, Dua Warga di Kabupaten Butur, Sultra, Ditemukan Tewas

Diterkam Buaya, Dua Warga di Kabupaten Butur, Sultra, Ditemukan Tewas

Regional
Bocah 15 Tahun Tabrak Pelajar SMA hingga Tewas, Polisi Kecam Orangtua yang Biarkan Anaknya Berkendara Tanpa SIM

Bocah 15 Tahun Tabrak Pelajar SMA hingga Tewas, Polisi Kecam Orangtua yang Biarkan Anaknya Berkendara Tanpa SIM

Regional
57 Kali Erupsi, Gunung Ile Lewotolok Lontarkan Lava Pijar Sejauh 500 Meter

57 Kali Erupsi, Gunung Ile Lewotolok Lontarkan Lava Pijar Sejauh 500 Meter

Regional
Nenek di Jambi Diterkam Buaya Saat Hendak Ambil Air di Sungai, Korban Alami Luka Sayat di Kaki

Nenek di Jambi Diterkam Buaya Saat Hendak Ambil Air di Sungai, Korban Alami Luka Sayat di Kaki

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke