KOMPAS.com - Kapolsek Jempang Polres Kutai Barat (Kubar) Iptu Sainal Arifin dicopot dari jabatannya, setelah seorang warga mengaku jadi korban pemerasan dari sejumlah oknum anggota polisi di sana.
Korban menyerahkan uang Rp 10 juta, tanah hingga bangunan sarang walet agar keponakannya tak ditahan atas kasus korupsi.
Sementara itu pernyataan Bupati Kediri, Jawa Timur, Hanindhito Himawan Pramana yang menyebut kualitas Semen Padang paling bawah viral di media sosial TikTok.
Dalam video itu, terlihat Hanindhito menyebutkan kualitas Semen Padang paling bawah dan kemudian membuang karung Semen Padang saat sidak ke sebuah proyek.
Video yang tersebar luas itu mendapatkan reaksi keras dari tokoh masyarakat dan perusahaan Semen Padang.
Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com dan berikut lima berita populer Nusantara selengkapnya:
Padahal sang keponakan mengaku tidak merasa melakukan tindak kejahatan yang dituduhkan, yakni penyalahgunaan narkotika.
Lantaran uang yang diberikan dirasa tidak cukup, Imah mengaku juga menyerahkan tanah dan bangunan sarang burung walet kepada Kapolsek Jempang itu agar keponakannya yang ditahan bisa segera dikeluarkan.
Meskipun saat penangkapan tidak ditemukan barang bukti.
Setelah kasus itu viral, Kapolsek Jempang Iptu Sainal Arifin langsung mengembalikan uang Rp 10 juta yang telah diberikan dan sarang walet tersebut.
Kini Kapolsek Jempang Iptu Sainal Arifin dicopot dari jabatannya dan diperiksa oleh Propam Polres Kubar.
Baca juga: Kapolsek di Kutai Barat Dicopot Setelah Viral Minta Tanah dan Uang Warga
Pernyataan Hanindhito tersebut viral di media sosial dan mendapatkan reaksi keras dari tokoh masyarakat serta perusahaan Semen Padang.
Salah satunya okoh masyarakat Sumbar, Andre Rosiade yang juga anggota DPR RI Komisi VI Bidang BUMN itu
“Kualitas Semen Padang nomor satu di Indonesia. Bahkan diakui di dunia. Jadi, Bupati Kediri jangan asal bunyi," kata Andre Rosiade, kepada Kompas.com, Sabtu (18/10/2022).
Andre mengatakan, pabrik Semen Padang dibangun sejak 1910, dan produksinya sudah diekspor ke Jerman, Amerika Serikat, dan Maladewa.
Saat ini secara rutin diekspor ke Australia dan negara-negara di Asia Selatan. Bahkan, hampir semua semen ekspor pada Semen Indonesia Group berasal dari Semen Padang.
Andre menyebutkan, jika harga jual Semen Padang di Pulau Jawa sedikit lebih murah dari tempat lain, itu merupakan strategi pemasaran. Bukan karena kualitasnya yang rendah daripada merek lain.
Tak hanya uang. Ia juga menyerahkan tanah dan bangunan sarang burung walet kepada Sang Kapolsek agar keponakannya dibebaskan.
Kasus tersebut berawal saat keponakan Imah ditangkap atas kasus dugaan penyalahgunaan kasus narkoba. Padahal saat digeledah tak ada barang bukti yang kuat.
Setelah kasus tersebut viral, Kapolsek Jempang mengembalikan uang Rp 10 juta serta tanah dan bangunan sarang walet ke Imah.
Padahal ia sudah ditipu Rp 250 juta oleh Aipda AA. Ia dijanjikan lulus tes polisi tahun 2021. Menurut Junus, ada 15 orang termasuk dirinya. yang dijanjikan lulus tes polisi tahun 2021.
Saat ini, dari 15 korban, empat di antaranya termasuk Junus kembali mengikuti seleksi ulang. Dia menjelaskan, saat berada di Kota Kupang, mereka ditampung AA di sejumlah rumah.
Junus sendiri ditempatkan di rumah milik AA di Kelurahan Manulai II. Sedangkan rekannya yang lain disebarkan ke sejumlah tempat kos di Kelurahan Oesapa, Kelapa Lima, dan Liliba.
Namun, seluruh korban yang dijanjikan lulus menjadi anggota Polri ternyata gugur saat pemeriksaan kesehatan I dan psikologi.
"Selama kami ditampung tidak pernah ada latihan atau belajar. Jadi kami ikut jadwal tes saja," ungkap dia.
Muhadi berharap, Dedy Yon kembali menjadi pengusaha untuk meneruskan bisnisnya. Muhadi sendiri dikenal sebagai pengusaha kenamaan asal Kabupaten Brebes.
"Karena saya ingin anak saya bisa meneruskan usaha saya sebagai pengusaha," sambung Muhadi.
Muhadi juga mengatakan ia tak tertarik dengan politik. Menurutnya, dengan menjadi pengusaha juga bisa lebih bermanfaat untuk orang banyak.
"Saya tidak punya keinginan nyalon bupati. Saya cukup jadi pengusaha saja sehingga bisa membuka lapangan pekerjaan yang bermanfaat bagi orang banyak," kata Muhadi.
Baca juga: Ayah Wali Kota Tegal Berharap Anaknya Tak Maju Lagi di Pilkada, Ini Alasannya
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ahmad Riyadi, Perdana Putra, Sigiranus Marutho Bere, Tresno Setiadi | Editor : Ardi Priyatno Utomo, Dita Angga Rusiana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.