Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Festival Danau Poso, Pembakaran Nasi Bambu Pecahkan Rekor MURI

Kompas.com - 21/10/2022, 21:21 WIB
Mansur,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

POSO, KOMPAS.com - Festival Danau Poso (FDP) Ke-22 pada 2022 berlangsung 20-22 Oktober 2022 berhasil mencetak sejarah di Poso, Sulawesi Tengah.

Festival tertua yang ada di Sulawesi Tengah ini akhirnya berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) melalui pembakaran nasi bambu, atau yang lebih dikenal sebagai Inuyu. Sebanyak 7.000 batang bambu dibakar pada Jumat (21/10/2022) pagi.

Berdasarkan pantauan di lokasi, sekitar 200 warga dari berbagai desa di Kabupaten Poso ikut terlibat dalam pencapaian rekor MURI yang berlangsung di area Festival Danau Poso, Kelurahan Pamona, Kecamatan Pamona Puselemba.

Baca juga: Festival Danau Poso 2022 Targetkan hingga 7.000 Pengunjung

Prosesnya memang tidak mudah. Sejak Subuh, masyarakat yang terlibat sudah menyiapkan seluruh bahan untuk inuyu yang di daerah lain dikenal dengan nama Nasi Jaha ini.

Ada pun bahan yang disiapkan dalam proses pembuatan nasi bambu tersebut terdiri dari beras ketan, santan kelapa, garam, bawang merah, daun pandan.

Setelah seluruh bahan diolah, lalu dimasukkan ke dalam potongan bambu muda sepanjang 60 sentimeter. Bambu-bambu berisi inuyu tersebut kemudian dijejer berdiri rapi dan disandarkan pada tiang penyangga.

Di tengah-tengah, antara dua tiang penyangga yang memanjang tersebut berisi potongan kayu bakar sebagai sumber perapian.

Salah seorang peserta, Ratiola (40), warga Kelurahan Petirodongi yang ditemui di lokasi mengatakan proses pembakaran inuyu sampai matang tersebut butuh waktu dua hingga tiga jam.

Diakuinya, selain diikutsertakan dalam upaya pecahkan rekor MURI, pembakaran nasi bambu tersebut merupakan sebuah tradisi warga Poso apabila mengadakan perayaan adat Padungku, atau lebih dikenal pesta syukuran hasil panen.

Baca juga: Festival Danau Poso 2022, Diharap Hapuskan Stigma Negatif

‘’Yah, untuk bisa masak betul, butuh waktu pembakaran selama dua hingga tiga jam,’’jelas Rantiola.

Sementara itu Direktur Pelaksana MURI, Yusuf Ngadri kepada wartawan mengatakan pembakaran inuyu (nasi bambu) sebanyak 7.000 buah yang dilakukan saat Festival Danau Poso berhasil memecahkan rekor nasional.

Rekor yang dipegang MURI sebelumnya tercatat di Minahasa, Sulawesi Utara, di mana sebanyak 6.000 nasi bambu dibakar.

"Iya, ini rekor MURI baru dengan jumlah lebih banyak yakni 7000 bambu. Sebelumnya di Minahasa sebanyak 6000 bambu. Kami akan usulkan ke rekor dunia capaian ini," ungkap Yusuf.

Baca juga: Nasi Astakona, Tumpeng Khas Banjar yang Pernah Pecahkan Rekor MURI

Yusuf menjelaskan, nasi bambu tersebut sebenarnya bukan kuliner baru di Indonesia, namun sejumlah daerah juga memiliki kuliner yang sama.

Hanya saja sebutannya berbeda, seperti Nasi Jaha di Sulawesi Utara. Ia memuji tradisi pembakaran nasi bambu tersebut sarat dengan nilai sosial.

"Ya, ini sangat bagus karena melibatkan banyak orang. Mereka bekerja sama dan bergotong royong sekaligus bersilaturahmi," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Regional
Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Regional
Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Regional
Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Regional
Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Regional
Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com