Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marak Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak, Orangtua di Semarang Pindah Haluan ke Obat Herbal

Kompas.com - 21/10/2022, 16:40 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Beberapa apotek di Kota Semarang mulai tak menjual obat jenis cair atau sirup sejak surat edaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) diumumkan.

Surat edaran Kemenkes berisi tentang larangan menjual obat jenis cair, terutama yang mengandung Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG).

Tidak adanya obat cair membuat sebagian warga Kota Semarang memilih membeli obat herbal untuk mengobati anaknya.

Baca juga: Gagal Ginjal Akut, Apotek di Lebak Tarik Obat Sirup yang Diduga Mengandung EG DEG

Warga Pucanggading Kota Semarang, Revi (30) lebih memilih beli obat herbal untuk mengobati anaknya ketika sakit sejak Kemenkes mengeluarkan himbauan.

"Ya takut pasti, apalagi anaknya saya sering flu. Akhirnya saya pilih obat herbal," jelasnya kepada Kompas.com, Jumat (20/10/2022).

Dia mengaku resah dengan adanya temuan kasus gagal ginjal pada anak yang diakibatkan dari penggunaan obat paracetamol sirup. "Makannya saya pilih obat herbal saja," paparnya.

Selain obat herbal, dia masih mempercayakan kesehatan anaknya kepada dokter spesialis anak yang biasa menjadi langganannya.

"Tapi kalau dari dokter umum kayanya enggak dulu deh," imbuhnya.

Dikonfirmasi terpisah, Warga Layur Kota Semarang, Fardianto (38) juga mengatakan hal yang sama. Dia lebih memilih obat herbal jika anaknya terserang flu.

Baca juga: Seorang Balita Warga Depok Meninggal di RSCM akibat Gagal Ginjal Akut

"Pancaroba seperti ini sering terkena flu anak saya. Biasanya pakai obat cair tapi sekarang pilih obat herbal saja," ujarnya.

Dia mengaku mempunyai cara tersendiri untuk mengobati anaknya ketika sedang demam. Biasanya dia menggunakan madu, vitamin dan air putih untuk menurunkan demam anaknya.

"Kalau tidak sampai 38 derajat ya pakai madu, vitamin dan air putih saja," paparnya.

Sebelumnya, Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Sandra MP Linthin mengatakan, BPOM sudah meminta Industri farmasi untuk menarik dan memusnahkan obat dengan kandungan EG.

"Kita sudah meminta Industri farmasi untuk menarik dan memusnahkan," jelasnya

Menurutnya, EG dan Dietilen Glikol (DEG) dapat ditemukan sebagai cemaran pada gliserin atau propilen glikol yang digunakan sebagai zat pelarut tambahan.

Baca juga: Waspada Gejala yang Mengarah pada Gagal Ginjal Akut, Apa Saja?

"BPOM juga menetapkan batas maksimal EG dan DEG pada kedua bahan tambahan tersebut sesuai batas aman atau Tolerable Daily Intake (TDI)," katanya.

Untuk itu, BBPOM Kota Semarang akan lakukan pengawasan ketat terhadap obat sirup anak, terutama yang mengandung EG dan DEG.

"Khususnya obat sirup anak yang mengandung EG dan DEG," imbuhnya.

Pengawasan tersebut berhubungan dengan isu obat sirup anak yang beresiko memicu gagal ginjal akut. Menurutnya, semua produk obat sirup untuk anak maupun dewasa sudah ada aturannya.

"Hal itu sesuai peraturan dan persyaratan registrasi produk obat BPOM," paparnya.

Sampai saat ini, BPOM telah melakukan sampling terhadap 39 bets dari 26 sirup obat yang beredar di Indonesia yang diduga mengandung cemaran EG dan DEG.

"Hasil sampling dan pengujian menunjukkan adanya kandungan cemaran EG yang melebihi ambang batas aman pada 5 produk yaitu, Termorex Sirup, Flurin DMP Sirup, Unibebi Cough Sirup, Unibebi Demam Sirup dan Unibebi Demam Drops," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Regional
Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Regional
Dianggarkan Rp 30 M, Pembangunan Tanggul Permanen Sungai Wulan Demak Ditarget Kelar Pertengahan 2024

Dianggarkan Rp 30 M, Pembangunan Tanggul Permanen Sungai Wulan Demak Ditarget Kelar Pertengahan 2024

Regional
Penumpang Kapal Terjebak 5 Jam di Merak, BPTD Akan Tegur Operator ASDP

Penumpang Kapal Terjebak 5 Jam di Merak, BPTD Akan Tegur Operator ASDP

Regional
Raih Gelar S3 dengan IPK sempurna, Mbak Ita Bakal Ikut Wisuda Ke-174 Undip Semarang

Raih Gelar S3 dengan IPK sempurna, Mbak Ita Bakal Ikut Wisuda Ke-174 Undip Semarang

Regional
Pelaku Penusukan Mantan Istri di Semarang Dibekuk, Kaki Kanannya Ditembak

Pelaku Penusukan Mantan Istri di Semarang Dibekuk, Kaki Kanannya Ditembak

Regional
Debt Collector dan Korban Pengadangan di Pekanbaru Berdamai

Debt Collector dan Korban Pengadangan di Pekanbaru Berdamai

Regional
Mantan Pj Bupati Sorong Divonis 1 Tahun 10 Bulan dalam Kasus Korupsi

Mantan Pj Bupati Sorong Divonis 1 Tahun 10 Bulan dalam Kasus Korupsi

Regional
Alasan Golkar Lirik Irjen Ahmad Luthfi Maju di Pilgub Jateng 2024

Alasan Golkar Lirik Irjen Ahmad Luthfi Maju di Pilgub Jateng 2024

Regional
Tarik Minat Siswa Belajar Bahasa Jawa, Guru SMP di Cilacap Gunakan Permainan Ular Tangga

Tarik Minat Siswa Belajar Bahasa Jawa, Guru SMP di Cilacap Gunakan Permainan Ular Tangga

Regional
Pj Gubernur Al Muktabar Tegaskan Bank Banten Punya Performa Baik dan Sehat

Pj Gubernur Al Muktabar Tegaskan Bank Banten Punya Performa Baik dan Sehat

Regional
Demam Berdarah di Demak Mengkhawatirkan, Pasien di RSUD Sunan Kalijaga Terus Meningkat

Demam Berdarah di Demak Mengkhawatirkan, Pasien di RSUD Sunan Kalijaga Terus Meningkat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com