Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apotek Kimia Farma di Jalan Pemuda Semarang Sudah Tak Jual Obat Sirup, Sudah Diganti Jenis Tablet

Kompas.com - 21/10/2022, 14:03 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Beberapa apotek di Kota Semarang mulai tak menjual obat cair atau sirup sejak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan larangan menjual obat jenis tersebut.

Imbauan tersebut muncul setelah terjadi fenomena penyakit gagal ginjal akut misterius yang banyak menyerang anak-anak.

Pantauan di lokasi, apotek Kimia Farma yang berada di Jalan Pemuda, Kota Semarang sudah tak menjual obat cair sejak Kemenkes mengeluarkan imbauan.

Baca juga: IAI Minta Pemerintah Lebih Bijak soal Larangan Obat Sirup

Apoteker Kimia Farma, Nanto mengatakan, pihaknya untuk sementara tidak menjual obat jenis cair kepada masyarakat sampai imbauan Kemenkes dicabut.

"Setelah Kemenkes mengeluarkan imbauan, kita langsung tak menjual obat cair. Sesuai dengan arahan," jelasnya saat ditemui di lokasi, Jumat (21/10/2022).

Awalnya ada 100 obat jenis cair yang dia jual. Namun, saat ini jenis obat cair tersebut sudah ditukar dengan obat tablet sesuai dengan anjuran pemerintah.

"Ada obat anak kecil hingga dewasa yang kami tukar dari cair ke tablet," paparnya.

Larangan beberapa obat sirup dijual disebabkan adanya fenomena penyakit gagal ginjal akut misterius yang banyak menimpa anak kecil. "Sekarang sudah ada ratusan korban," ujarnya.

Berdasarkan informasi yang dia dapatkan, ada beberapa obat jenis cair mengandung zat berbahaya yang diduga menjadi penyebab penyakit gagal ginjal akut misterius.

Baca juga: Warga Batam Cemas, Sejumlah Apotek Pilih Tarik Seluruh Obat Sirup Anak

"Namun kita tetap menunggu instruksi lebih lanjut dari pusat," katanya.

Salah satu warga Kota Semarang, Lala mengaku prihatin dengan adanya fenomena gagal ginjal akut misterius yang banyak diderita anak-anak.

"Ya prihatin, tapi kalau seperti saya ini kan biasa minum obat cair ya. Kalau pakai yang kapsul tak bisa menelan," paparnya.

Meski demikian, dia mengapresiasi langkah Pemerintah Indonesia yang sigap mengatasi fenomena tersebut.

Lala berharap penyakit gagal ginjal akut misterius segera ditemukan penyebabnya. "Semoga cepat selesai, saya juga waswas," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menteri PAN RB: Ada 2,3 Juta Formasi PPPK, Terbesar dalam 10 Tahun Terakhir

Menteri PAN RB: Ada 2,3 Juta Formasi PPPK, Terbesar dalam 10 Tahun Terakhir

Regional
Polisi Geledah Kantor Dinas Pertanian Bengkulu Tengah Terkait Dugaan Korupsi Puskeswan

Polisi Geledah Kantor Dinas Pertanian Bengkulu Tengah Terkait Dugaan Korupsi Puskeswan

Regional
Pencarian Dokter Wisnu yang Hilang di Perairan Lombok Tengah Diperpanjang

Pencarian Dokter Wisnu yang Hilang di Perairan Lombok Tengah Diperpanjang

Regional
Kinerja SPM Tetap Baik, Pemkot Tangerang Diapresiasi Kemendagri

Kinerja SPM Tetap Baik, Pemkot Tangerang Diapresiasi Kemendagri

Regional
Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Regional
Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Regional
Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Regional
Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Regional
Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Regional
Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Regional
Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com