JAMBI, KOMPAS.com - Dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, majelis hakim meminta 12 saksi didatangkan, Selasa (25/10/2022).
Sebanyak 9 dari 12 saksi itu terdiri dari keluarga dan pacar mendiang Yosua. Sedangkan 3 saksi lainnya di luar keluarga dan pengacara namun memiliki peranan penting.
Berikut nama-nama saksi yang akan dihadirkan di persidangan. Kamaruddin Simanjuntak (pengacara), Samuel Hutabarat (ayah Yosua), Rosti Simanjuntak (ibu Yosua).
Baca juga: Bharada E Mengaku Diperintah Ferdy Sambo Tembak Brigadir J, Samuel: Kami Terima Permintaan Maafnya
Kemudian Mahreza Rizky (adik Yosua, polisi yang bertugas di Polda Jambi), Yuni Artika Hutabarat (kakak Yosua), Devianita Hutabarat (adik Yosua), Rohani Simanjuntak (tante Yosua).
Lalu Roslin Emika Simanjuntak (tante Yosua), Vera Mareta Simanjuntak (kekasih Yosua), Sangga Parulian (Sepupu dari Rosti Simanjuntak), Novitasari Nadea, dan Indrawanto Pasaribu.
Sedangkan tiga saksi dari luar yakni Sangga Parulian, Novitasari Nadea, dan Indrawanto Pasaribu.
"Novitasari Nadea dan Indrawanto memang tidak memiliki hubungan keluarga dengan almarhum," kata Bibi Brigadir Yosua, Roslin Simanjuntak, Jumat (21/10/2022).
Roslin menjelaskan, meski bukan dari garis keluarga, kedua orang ini berperan penting. Sebab menyaksikan langsung kondisi jenazah Yosua pertama kali datang ke rumah duka, Minggu (10/7/2022).
Baca juga: Keluarga Brigadir J Maafkan Bharada E, Maklumi Posisi Richard Eliezer yang Diperintah Ferdy Sambo
Adapun Novitasari Nadea dan Indrawanto merupakan petugas dari RSUD Sungai Bahar.
"Merekalah yang memberikan formalin kepada jenazah almarhum," kata Roslin.
Roslin mengaku sengaja menghubungi Indrawanto yang merupakan kenalannya. Sebab formalin di tubuh Brigadir Yosua sudah lewat 24 Jam sejak otopsi awal.
Mereka menyuntik setengah liter formalin ke dalam tubuh almarhum, kata Roslin. Sementara Sangga Parulian merupakan sepupu Rosti Simanjuntak.
Sangga inilah yang pertama kali menghubungi Kamaruddin melalui Facebook, lantaran memberitahukan bahwa polisi yang ditembak itu masih memiliki hubungan keluarga.
"Status saya dibaca oleh pak Kamarudin lalu saya komen. Bapak itu langsung menghubungi saya," jelas Sangga Parulian.
Kemudian, sebelum jenazah Yosua tiba di Jambi, Sangga sudah berada di rumah duka.
Namun dia mengaku tidak melihat proses pemberian formalin pada tubuh Yosua karena sedang hamil.
"Karena sedang berbadan 2, jadi saya keluar, tepat di depan pintu. Sambil melihat situasi di luar. Saat itu di luar kosong (tidak ada polisi)," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.