KOMPAS.com - Seorang bayi perempuan berinisial ET berusia 7 bulan lebih 2 hari meninggal dunia pada September 2022 diduga akibat acute kidney injury (AKI) atau gagal ginjal akut misterius.
Ayah sang bayi, Yusuf Maulana (44), mengungkapkan, anaknya tersebut lahir secara normal pada 23 Februari 2022, tetapi meninggal secara misterius.
"Anak saya dipanggil (meninggal) pada 25 September. Termasuk kasus yang sangat cepat," kata Yusuf kepada wartawan di Kapanewon Banguntapan, Bantul, DI Yogyakarta, pada Kamis (20/10/2022).
Yusuf menyebutkan, anaknya selalu mengikuti arahan untuk vaksin, grafik pada tabel Kartu Menuju Sehat (KMS) pun selama ini juga baik, dan tidak pernah ada riwayat sakit.
Bahkan, anaknya tidak pernah mengonsumsi obat sirup parasetamol.
"Ibunya saja yang kalau dikaitkan parasetamolnya berupa tablet. Itu pun juga sebelum tanggal 16 September. Obat-obatan tidak pernah. Riwayat keluarga besar kami alhamdulillah bagus, tidak ada penyakit ginjal dan sebagainya, dan dokter menyatakan secara fair ini misterius," kata dia.
Baca juga: Heboh Penemuan Bayi di Area Sawah, Kondisi Tak Bernyawa dan Tersangkut Sampah di Saluran Irigasi
ET selama ini hanya mengonsumsi ASI dan makanan pendamping asi (MPASI) merek umum dan buatan sendiri di bulan September.
Menurut dia, kondisi anaknya masih baik-baik saja saat dibawa pulang beraktivitas di sekitar rumah pada 16 September lalu.
Namun, kondisi ET mulai demam pada 17 September 2022 dengan tatapan yang kosong.
Air kencing anaknya juga mulai menurun, dia sempat berpikir ini karena produksi ASI ibu yang sedikit sehingga memengaruhi urine sang anak.
"Belum ada gejala kejang yang panjang. Jadi, kami anggap ini deman biasa tertular sama kakak-kakaknya," kata dia.
Anaknya mulai mengalami kejang pada hari berikutnya selama dua hari, tapi masih mau MPASI.
Yusuf yang saat itu menilai anaknya dehidrasi, dan memberikan susu formula (sufor) untuk pertama kali.
"Anak kami hanya mencret hari Senin jam 3 sore kali pertama dikasih sufor," kata dia.
Masih di hari itu, Yusuf membawa bayinya ke klinik di Sedayu.