Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Pemilik Travel yang Fotonya Dipasang di "Billboard" Jadi Tersangka | Bidan Diperkosa Teman Kerja

Kompas.com - 21/10/2022, 05:59 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Selvi Ahmad Firdaus, pemilik travel PT SLV Modern Travelindo di Makassar, Sulawesi Selatan ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penipuan.

Sebelumnya para korban meminta agar uang mereka dikembalikan dengan memasang iklan pada papan reklame atau billboard.

Pada billboard berukuran besar tersebut, terpasang foto pemilik PT SLV Travel bernama Selvi Ahmad Firdaus.

Selain foto, pada billboard itu terdapat tulisan "TOLONG KEMBALIKAN UANG KAMI..!!. #DARI PARA KORBAN TRAVEL yang KAU SAKITI..!!"

Baca juga: Jadi Tersangka, Pemilik Travel yang Fotonya Dipasang di Billboard Sempat Lapor Polisi

Sementara di Kabupaten Tulang Bawang Barat, seorang bidan diperkosa rekan kerjanya saat piket malam di puskesmas.

Saat itu korban DR (28) piket berdua dengan pelaku, YN (34) yang berprofesi sebagao tenaga perawat.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com dan berikut 5 berita populer Nusantara selengkapnya:

1. Pemilik travel di Makassar jadi tersangka

Selvi Ahmad Firdaus, pemilik travel PT SLV Modern Travelindo di Makassar ditetapkan sebagai tersangka penipuan oleh Polda Sulawesi Selatan.

Ia ditetapkan sebagai tersangka setelah dilaporkan para korban ke polisi. Tak hanya melapor ke polisi,

Sejumlah korban penipuan juga meminta agar uang mereka dikembalikan dengan memasang iklan pada papan reklame atau billboard.

Pada billboard berukuran besar tersebut, terpasang foto pemilik PT SLV Travel bernama Selvi Ahmad Firdaus.

Billboard tersebut terpasang di Jalan Sultan Alauddin depan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Makassar.

Selain foto, pada billboard itu terdapat tulisan "TOLONG KEMBALIKAN UANG KAMI..!!. #DARI PARA KORBAN TRAVEL yang KAU SAKITI..!!"

Korban travel itu merasa ditipu, lantaran hingga saat ini mereka tidak diberangkatkan baik umrah maupun berwisata ke luar negeri.

Para korban mengalami kerugian bervariasi mulai dari Rp 10 juta hingga ratusan juta rupiah. Diduga total kerugian mencapai Rp 3 miliar.

Baca juga: Curhat Korban Dugaan Penipuan Travel di Makassar, Setor Rp 140 Juta untuk ke Turki dan Dubai, tapi Gagal Berangkat

2. Bidan di Tulang Bawang diperkosa rekan kerja

IlustrasiSHUTTERSTOCK Ilustrasi
DR (28), seorang bidan di Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung, diperkosa rekan kerjanya saat piket malam di Puskesmas pada Sabtu (1/10/2022).

Pelaku adalah YN (34) tenaga perawat yang sedang piket berdua dengan korban. Dari hasil penyelidikan, pemerkosaan terjadi ketika korban dan pelaku piket malam.

Sekitar pukul 22.00 WIB, korban tidur sebentar di ruang perawat. Lalu pada pukul 02.00 WIB, korban merasa ada yang menciumi lehernya dan bangun, ia melihat pelaku di atas tubuhnya.

Korban kemudian diperkosa oleh pelaku. Awalnya korban tak berani melapor, namun karena merasa semakin tertekan, korban memberanikan diri melapor ke polisi.

Pelaku pun ditangkap di rumahnya pada Senin (17/10/2022) dan ditahan di Mapolres Tulang Bawang.

Baca juga: Saat Tidur di Ruang Perawat, Bidan di Lampung Diperkosa Rekan Kerjanya

3. Tak ada adegan tembakan gas air mata ke tribun

Rekonstruksi penanganan kerusuhan dalam tragedi Kanjuruhan yang digelar di lapangan sepak bola Mapolda Jatim, Rabu (19/10/2022). Rekonstruksi penanganan kerusuhan dalam tragedi Kanjuruhan yang digelar di lapangan sepak bola Mapolda Jatim, Rabu (19/10/2022).
Rekonstruksi tragedi Kanjuruhan yang digelar di lapangan Mapolda Jawa Timur, Rabu (19/10/2022), tidak menyajikan adegan penembakan gas air mata ke arah tribune.

Semua tembakan yang diperagakan mengarah ke settle ban atau pinggir lapangan.

Di sisi lain, dari kesaksian Aremania dan rekaman video yang beredar luas, ada sejumlah tembakan yang diarahkan ke tribune penonton.

Adapun adegan penembakan yang direka ulang adalah atas perintah Danki 3 Satuan Brimob Polda Jatim AKP Hasdarman. Hal itu tergambar pada adegan ke-19 hingga ke-25.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menjelaskan alasan tak disajikan adegan penembakan ke arah tribune.

Menurut dia, perbedaan teknis temuan dalam rekonstruksi adalah kewenangan penyidik.

"Secara materi itu penyidik. Kalau tersangka menyampaikan itu, dia punya hak," katanya di Malang, Jawa Timur, Rabu (19/10/2022),

Baca juga: Baca juga: Tak Ada Adegan Tembakan Gas Air Mata ke Tribune Saat Rekonstruksi Tragedi Kanjuruhan, Ini Kata Polisi

4. Banjir setinggi satu meter di wilayah Cepu

Banjir terjadi di wilayah Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Rabu (19/10/2022)Dok. Fajar Banjir terjadi di wilayah Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Rabu (19/10/2022)
Hujan yang mengguyur Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora Jawa Tengah menyebabkan wilayah tersebut terendam banjir.

Akibatnya, lalu lintas kendaraan yang menuju Bojonegoro, Jawa Timur lumpuh total.

Fajar, warga Cepu mengatakan banjir terjadi karena intensitas hujan yang tinggi mulai pukul 16.00 WIB hingga 20.00 WIB.

Selain karena hujan dengan intensitas tinggi, penyebab banjir tersebut kata dia karena sistem drainase yang buruk. Sehingga, air yang mengalir tidak lancar.

Baca juga: Wilayah Cepu Terendam Banjir Setinggi Satu Meter, Jalan Blora-Bojonegoro Lumpuh Total

5. Pemicu Aipda HR coret kantor Polres Luwu

Selain mencoret dinding dan mobil Patroli Polres Luwu, Aipda HR juga pernah curhat di beranda akun facebooknya terkait dugaan korupsi di Mapolres Luwu, Pada Rabu (21/9/2022) Aipda HR mengunggah postingannya tentang penerbitan SIM C.MUH. AMRAN AMIR Selain mencoret dinding dan mobil Patroli Polres Luwu, Aipda HR juga pernah curhat di beranda akun facebooknya terkait dugaan korupsi di Mapolres Luwu, Pada Rabu (21/9/2022) Aipda HR mengunggah postingannya tentang penerbitan SIM C.
Aipda HR nekat mencoret dinding kantornya Polres Luwu bertuliskan 'sarang pungli dan sarang koruptor' dipicu keluarganya mengurus Surat Izin Mengemudi (SIM) dengan harga mahal.

Aipda HR mencoret dinding Polres Luwu setelah keluarganya membayar harga Rp 250.000 untuk pembuatan SIM.

Hal tersebut memicu amarah Aipda HR hingga mencoret dinding kantor Polres Luwu dengan menggunakan pilox bertuliskan 'sarang pungli dan sarang koruptor'.

Namun Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Komang Suartana membantah jika harga SIM mahal di Polres Luwu.

Dari hasil penyelidikan tim yang diterjunkan Polda Sulsel tidak ditemukan adanya pelanggaran seperti yang dituduhkan oleh Aipda HR.

Baca juga: Keluarganya Urus SIM Bayar Mahal Pemicu Aipda HR Coret Kantor Polres Luwu Sarang Pungli dan Koruptor

"Tidak ada itu harga mahal, sudah sesuai kok prosedur dan tarif yang ditetapkan. Sudah diselidiki juga oleh tim yang diterjunkan Polda Sulsel ke Polres Luwu," kata Komang, ketika dikonfirmasi, pada Kamis (20/10/2022).

Komang melanjutkan, Aipda HR melakukan hal tersebut karena adanya gangguan kejiwaan yang dialaminya. Merasa depresi atau tertekan, sehingga dia pun nekat mencoret dinding Polres Luwu.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Tri Purna Jaya, Aria Rusta Yuli Pradana, Hendra Cipto | Editor : Dita Angga Rusiana, Reni Susanti, Pythag Kurniati, Ardi Priyatno Utomo, Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com