Saat pulang kembali ke Banten, Sultan Maulana Hasanuddin meminta juru masak untuk membuat makanan seperti di Rabigh.
Meskipun tidak sama persis, hasil olahan juru masak itu disukai oleh sultan.
Kuliner yang awalnya bernama rabigh pun berubah menjadi rabeg hingga saat ini.
Angeun Lada merupakan sayur kuah khas Banten yang berisi daging dan jeroan sapi, seperti limpa, babat, jantung, atau usus.
Ciri khas Angeun Lada diolah menggunakan daun walang sehingga memiliki aroma seperti serangga walang sangit.
Daun walang ini memberikan cita rasa khas dan segar.
Baca juga: Pedasnya Angeun Lada, Sayur Berkuah Khas Banten
Angeun Lada hanya dijumpai pada warung makan di lokasi tertentu, seperti Kabupaten Lebak, Pandeglang, Serang, dan Rangkas Bitung.
Masakan ini menjadi menu utama masyarakat Banten, pada hari raya, hajatan, maupun kumpul bersama keluarga.
Sambal buroq adalah sambal yang terbuat dari kulit buah melinjo.
Selain kulit buat melinjo, bahan untuk membuat sambal buroq adalah cabai dan petai.
Sambal khas Banten ini biasa dihidangkan untuk pelengkap lauk lainnya, seperti rabeg, semur daging, maupun opor ayam.
Gerem asem merupakan merupakan kuliner berbahan baku bebek yang diolah dengan kuah segar.
Aroma bebek yang amis tidak terasa pada masakan ini, bahkan daging bebeknya terasa lembut hingga satu gigitan akan terlepas dari tulangnya.
Awalnya kuliner yang populer di wilayah Serang Utara ini dimakan untuk orang-orang yang begadang.
Gerem asem juga tersedia dengan bahan baku ayam.