Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Meninggal Setelah Tak Mendapat Pelayanan di RSUD Praya, Ombudsman Turun Tangan

Kompas.com - 19/10/2022, 21:14 WIB
Fitri Rachmawati,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Kasus kematian Lailan Mahsyar Zainuddin, bayi berusia 4 bulan, mendapat sorotan dari berbagai pihak, terutama dari Ombudsman RI Perwakilan Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Relawan Peduli Anak. Mereka menelusuri kemungkinan adanya kesalahan prosedur dalam penanganan pasien di IGD RSUD Praya, Lombok Tengah.

"Kami turun ke lokasi, mengecek kebenaran informasi ini langsung ke orangtua bayi di Desa Aik Berik, mendengarkan apa yang mereka alami. Kemudian, ke RSUD Praya dan Rumah Sakit Cahaya Medika (RSCM)," kata Kepala Keasistenan Pemeriksaan Laporan Ombudsman NTB, Arya Wiguna, kepada Kompas.com, Rabu (19/10/2022).

Menurut Arya, pihaknya langsung turun lapangan sejak mendapat informasi tentang kematian bayi yang diduga akibat diabaikan oleh pihak RSUD Praya. Pihaknya mengecek pelayanan di rumah sakit itu. Sebab, salah satu tugas Ombudsman adalah memastikan pelayanan kesehatan untuk publik, terutama untuk ibu dan anak, telah berjalan sesuai aturan.

Baca juga: Ibu di Lombok Tengah Tidur di Tenda Samping Makam Bayinya yang Meninggal Diduga karena Diabaikan RS

"Kita akan mengecek apakah ada reka medik atau tidak terhadap bayi Lailan yang dilaporkan meninggal karena ditolak rumah sakit. Jika ditangani semestinya ada reka medik. Kita akan mengecek semua dokumen termasuk CCTV-nya," kata Arya.

Arya mengatakan, sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), setiap penanganan medis pada pasien harus ada reka mediknya. Sehingga, terlihat tindakan apa saja yang telah dilakukan oleh tim medis yang bertugas.

Baca juga: Jadi Tersangka Korupsi, Direktur RSUD Praya Lombok Tengah Ditahan

Apalagi ketika pasien dalam keadaan gawat darurat, harus ada bantuan hidup dasar sampai kondisinya stabil. Bahkan, saat dirujuk pun, tim medis harus memastikan pasien dalam kondisi stabil.

"Apakah tindakan RSUD Praya melakukan tindakan rujukan atau ada tindakan lainnya, atau tidak melakukan tindakan apapun pada bayi, itu akan kita cek nanti," katanya.

Relawan Peduli Anak, Joko Jumadi mengatakan, harus ada perhatian serius terhadap kasus kematian bayi tersebut. Menurutnya, semestinya pihak rumah sakit mendahulukan pasien yang tiba dalam keadaan darurat.

"Kasus Lailan ini adalah menolak memberi pelayanan. Kalau memang ada penanganan di rumah sakit, maka buktinya ada reka medik. Kalau dia sudah di sana dan tak ada reka medik, berarti tidak melakukan pelayanan pada pasien," kata Joko.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com