Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani di Semarang Mengeluh, 99 Persen Gagal Panen karena Serangan Hama Saat Musim Hujan

Kompas.com - 19/10/2022, 15:34 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Petani Gunungpati, Kota Semarang mengeluh banyak yang gagal panen gara-gara hama ketika musim hujan.

Ketua paguyuban tani Gunungpati, Nurdi mengatakan, beberapa waktu yang lalu banyak petani yang gagal panen. Sekitar 99 persen petani di paguyubannya gagal panen.

"Gara-gara hama tikus dan musim tak menentu ini, jelasnya kepada Kompas.com, Rabu (19/10/2022).

Baca juga: Ratusan Hektar Lahan Cabai di Bantul Terendam Air, Petani Terancam Gagal Panen

Karena gagal panen, kondisi para petani kian memburuk. Tak jarang dia mendapatkan keluhan dari anggota soal kondisi petani saat musim penghujan seperti ini.

"Kalau keluhan banyak, karena gagal panen itu," ujarnya.

Meski demikian, dia tak merinci berapa kerugian yang dialami para petani akibat gagal panen tersebut. Setiap petani mempunyai kondisi yang berbeda.

"Setiap kali panen beda-beda tak menentu," paparnya.

Ditanya soal pupuk, dia mengaku sudah bisa memproduksi pupuk sendiri. Hal itu membuat anggota paguyuban tani yang dia pimpin lebih aman.

"Kita tak pakai pupuk kimia, kita bisa produksi pupuk sendiri. Pupuk organik dari kotoran binatang," imbuhnya.

Baca juga: Ratusan Hektar Padi Sawah Terendam Banjir, Petani Salu Battang Palopo Terancam Gagal Panen

Menurutnya, kondisi petani saat ini sudah sedikit membaik. Hasil panen beberapa petani juga sudah lebih baik daripada sebelumnya.

"Kalau bulan hasil panen sebelumnya 99 persen gagal panen tapi kalau sekarang hampir 90 persen hasil panennya bagus. Memang cuaca tak menentu. Hasil panen selalu berbeda-beda," katanya.

Dia bersyukur karena hasil panen dari paguyuban miliknya langsung dibeli oleh pemerintah. Hal itu membuat harga padi relatif stabil.

Baca juga: Curah Hujan Tinggi, 20 Hektar Cabai Merah Gagal Panen Raya karena Tergenang Banjir

"Kita langsung dibeli pemerintah. Soalnya kita termasuk lumbung padi," imbuhnya.

Nurdi dan anggotanya juga sudah melakukan persiapan untuk mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal krisis pangan yang akan terjadi pada 2023 mendatang.

"Makannya kita sudah lakukan sosialisasi kepada teman-teman untuk hati-hati agar kita siap dan oke-oke saja ketika memang benar ada Krisi pangan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com